Berita Ciamis, Asajabar.com – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ciamis menyantuni 100 anak yatim dan difabel dalam rangka kegiatan Lebaran Yatim dan Difabel yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia pada Jumat (4/7/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Aula Kemenag Ciamis dan diikuti juga oleh madrasah serta Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Ciamis.
Kepala Kemenag Ciamis, Asep Lukman Hakim, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari agenda nasional Kementerian Agama yang secara khusus dipusatkan di bulan Muharram, yang juga dikenal sebagai bulannya anak-anak yatim.
“Kegiatan ini mengajak seluruh ASN dan mitra Kementerian Agama untuk lebih peduli terhadap anak-anak yatim dan difabel, tidak hanya dari sisi materi, tetapi juga dari sisi pendidikan dan kehidupan sosial mereka,” ujar Asep Lukman.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya menyantuni 95 anak yatim yang berasal dari wilayah Kelurahan Maleber dan sekitarnya. Sementara secara keseluruhan, total anak yatim dan difabel yang disantuni melalui Kemenag Ciamis mencapai sekitar 370 orang, terdiri dari:
• 100 anak disantuni langsung di kantor Kemenag.
• 270 anak melalui KUA kecamatan.
• Dan tambahan dari madrasah serta Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Asep menekankan pentingnya kegiatan ini agar tidak hanya menjadi seremonial tahunan, melainkan terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Kebutuhan anak yatim tidak cukup dipenuhi dalam satu waktu saja. Kepedulian kita harus berlanjut hingga mereka dewasa. Ini adalah tanggung jawab sosial dan spiritual kita bersama,” tegasnya.
KH. Saeful Ujun Apresiasi Kegiatan Santunan Yatim Kemenag Ciamis
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ciamis, KH. Saeful Ujun, turut mengapresiasi kegiatan tersebut.
Ia menilai bahwa kegiatan ini sejalan dengan semangat bulan Muharram, bulan yang dimuliakan dalam Islam.
“Bulan Muharram adalah momentum yang sangat baik untuk berbagi, khususnya kepada anak yatim dan kaum dhuafa. Banyak hadits yang menyebutkan keutamaan memberi santunan di bulan ini,” kata KH. Saeful.
Ia berharap kegiatan ini bisa mendorong para dermawan (agnia) untuk lebih giat menyalurkan infak dan zakat kepada mereka yang membutuhkan.
“Semakin banyak anak yatim yang kita bantu, semakin terbuka ladang amal bagi para dermawan. Jika kita tidak peduli, maka perlu dipertanyakan kepekaan dan kepedulian keagamaan kita,” ujarnya.