Berita Ciamis, Asajabar.com – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ciamis melaksanakan program peningkatan keterampilan kerja bagi masyarakat yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025. Program ini menyasar masyarakat di wilayah penghasil tembakau untuk mendorong peningkatan ekonomi dan kemandirian usaha.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnaker Ciamis, Ayi Daud Akhiri, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di tiga kecamatan, yakni Pamarican, Banjarsari, dan Panjalu.
“Pelatihan pertama di bidang tataboga dilaksanakan di Pamarican, kemudian pelatihan menjahit di Banjarsari, dan satu kegiatan lagi rencananya akan digelar di Panjalu,” ujar Ayi di Ciamis.
Ia menjelaskan, masing-masing peserta pelatihan juga mendapatkan bantuan peralatan penunjang usaha. Peserta tataboga memperoleh seperangkat alat masak seperti panci, oven, dan perlengkapan dapur lainnya, sedangkan peserta pelatihan menjahit menerima mesin jahit portabel.
“Setiap peserta mendapat satu unit alat sesuai bidang pelatihannya. Untuk menjahit ada 20 peserta, sedangkan tataboga sebanyak 25 orang,” katanya.
Total anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai sekitar Rp350 juta, dengan nilai murni pelaksanaan kegiatan sekitar Rp200 juta. Sisa anggaran akan disesuaikan setelah perubahan anggaran dilakukan.
Lebih lanjut, Ayi menjelaskan bahwa peserta pelatihan merupakan masyarakat yang tinggal di wilayah penghasil tembakau. Proses seleksi peserta dilakukan oleh pemerintah desa bekerja sama dengan kelompok petani tembakau setempat.
“Yang penting, peserta berasal dari lingkungan pertanian tembakau agar program ini tetap tepat sasaran,” ujarnya.
Menurut Ayi, ada tiga paket utama dalam program pelatihan ini, yakni Tataboga di Pamarican, Menjahit di Banjarsari, dan satu lagi Tataboga di Panjalu.
“Untuk tataboga di Pamarican, jumlah peserta sebanyak 20 orang dengan 15 paket peralatan yang terdiri dari panci, blender, dan perlengkapan rumah tangga lainnya. Sedangkan pelatihan menjahit diikuti oleh 20 peserta, dan satu pelatihan tataboga lagi akan dilaksanakan di Panjalu,” tuturnya.
Ia berharap, bantuan peralatan dan pelatihan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh peserta untuk mengembangkan usaha di bidangnya masing-masing.
“Harapannya, semua peralatan yang diberikan bisa digunakan sebaik-baiknya untuk mendukung usaha dan meningkatkan ekonomi masyarakat yang telah mengikuti pelatihan,” pungkasnya.