Berita Ciamis, Asajabar.com – Pemerintah Kabupaten Ciamis menerima kunjungan rombongan dari Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Kalimantan, Rabu (12/11/2025).
Rombongan tersebut terdiri atas perwakilan dari empat provinsi, yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara, yang mewakili 15 kabupaten/kota.
Kehadiran mereka disambut langsung oleh Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, di Aula PKK Kabupaten Ciamis.
Bupati Herdiat menyampaikan rasa hormat dan kebanggaannya atas kunjungan rombongan dari Kalimantan yang ingin belajar langsung dari praktik pengelolaan sampah di Kabupaten Ciamis.
Ia menegaskan, meskipun Ciamis memiliki keterbatasan sumber daya, semangat masyarakat menjadi kekuatan utama dalam menggerakkan berbagai inovasi, termasuk dalam pengelolaan sampah.
“Ciamis tidak punya apa-apa, tapi kami punya keinginan kuat dari masyarakat. Walau dalam keterbatasan, dengan motivasi dan tekad yang sama, kami ingin maju bersama,” ungkapnya.
Bupati Herdiat menjelaskan, saat ini di Ciamis telah beroperasi sekitar 280 bank sampah yang tersebar di hampir seluruh desa. Melalui sistem tersebut, sebagian masyarakat bahkan dapat membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari hasil menabung sampah.
“Sampah organik dimanfaatkan menjadi pakan maggot, sementara plastik dan botol kami daur ulang. Hasilnya, volume sampah ke TPA sangat kecil. Di Ciamis, sampah bukan lagi masalah, tapi sumber manfaat,” tegasnya.
Atas keberhasilan inovasi tersebut, Kabupaten Ciamis berhasil meraih Penghargaan Adipura Kencana Tahun 2023, serta dinobatkan sebagai Kabupaten Kecil Terbersih Tingkat ASEAN dua bulan lalu.
“Semua penghargaan ini bukan karena hebatnya bupati atau kepala dinas, melainkan karena partisipasi masyarakat yang luar biasa,” tambah Herdiat.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PRKPLH) Kabupaten Ciamis, Giyatno, berharap kunjungan tersebut dapat menjadi ajang pertukaran pengetahuan dan memperkuat kerja sama antardaerah.
“Mudah-mudahan apa yang kami lakukan di Ciamis bisa memberikan inspirasi dan dapat diimplementasikan di Kalimantan. Kami bersyukur memiliki pemimpin visioner yang tanggap menyelesaikan persoalan di lapangan,” ujar Giyatno.
Pusdal LH Kalimantan, Fitri Harwati, mengapresiasi sambutan hangat dari Pemkab Ciamis serta keterbukaan dalam berbagi praktik terbaik pengelolaan sampah.
“Apresiasi setinggi-tingginya atas penerimaan yang luar biasa. Meski perjalanan jauh, bahkan dari Kalimantan Barat seperti Kota Sintang, semua peserta bersemangat untuk belajar langsung dari Ciamis,” katanya.
Fitri menjelaskan, Ciamis dipilih sebagai lokasi pembelajaran karena dinilai berhasil mengembangkan model pengelolaan sampah yang berbasis masyarakat, inovatif, dan berkelanjutan.
“Ciamis sudah membuktikan, dengan segala keterbatasan terutama dari sisi anggaran, mereka tetap mampu mengelola sampah dengan sangat baik. Ini prestasi yang luar biasa,” tuturnya.
Menurut Fitri, keberhasilan Ciamis menekan jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi contoh nyata keberhasilan kolaborasi pemerintah dan masyarakat.
“Dengan jumlah penduduk lebih dari 1,2 juta jiwa, Ciamis mampu menurunkan timbulan sampah dari puluhan truk per hari menjadi hanya sembilan truk. Ini pencapaian yang patut kami contoh,” ungkapnya.
Ia berharap kegiatan ini menjadi awal kerja sama antardaerah dalam memperkuat jejaring pengelolaan lingkungan.
“Kami ingin belajar bagaimana Pemkab Ciamis membangun kesadaran masyarakat dan menerapkan kebijakan pro-lingkungan di tengah keterbatasan anggaran. Semoga semangat ‘Ciamis Bersih’ bisa kami bawa pulang untuk diterapkan di seluruh Kalimantan,” pungkasnya.













