Berita Ciamis, Asajabar.com – Pemerintah Desa Karanganyar, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, merancang program ketahanan pangan berbasis peternakan domba dan budidaya ikan lele dengan sistem kolam terpal. Program ini didanai dari Dana Desa (DD) sebesar 20 persen dari total anggaran.
Tahun ini, Desa Karanganyar menerima Dana Desa lebih dari Rp800 juta. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp161 juta dialokasikan khusus untuk program ketahanan pangan.
Kepala Desa Karanganyar, Yanto Agus Sonjaya, menjelaskan bahwa pemilihan sektor domba dan lele didasarkan pada potensi lokal dan pengalaman sebelumnya.
“Potensi peternakan domba cukup menjanjikan, terbukti dari program tahun 2022 yang berkembang dari 15 kandang menjadi 20 kandang. Sedangkan untuk lele, sudah ada satu kelompok masyarakat yang mulai mengembangkan pemijahan dan pemasaran,” ujar Yanto saat ditemui, Senin (28/07/2025).
Yanto menambahkan bahwa lahan yang digunakan untuk program ini sebagian besar merupakan milik warga yang bisa disewa. Namun, pihak desa masih menunggu proposal dan analisa usaha dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebelum pencairan anggaran dilakukan.
“Kami masih menunggu RAB dan analisa usaha dari BUMDes. Program ini tidak hanya sekadar menggulirkan dana, tapi juga harus berkelanjutan dan bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama bagi warga yang belum memiliki pekerjaan tetap,” ujarnya.
Musdessus ketahanan pangan ini melibatkan berbagai unsur, seperti pendamping desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lembaga desa, dan perwakilan masyarakat. Hasil musyawarah menentukan rincian program, mulai dari pembagian anggaran, lokasi, hingga pelaku usaha
Menurut Yanto, sistem budidaya dengan kolam terpal dipilih karena dinilai lebih efisien dan tidak bergantung pada irigasi. Ia berharap sistem ini dapat ditiru oleh masyarakat didesanya.
Sementara itu, BUMDes Karanganyar sendiri saat ini masih dalam tahap pengembangan dan memiliki beberapa unit usaha seperti kerajinan, pertanian, serta jasa. Namun, pendapatan rutin dari BUMDes masih tergolong kecil, berkisar antara Rp1 juta hingga Rp10 juta per bulan.
“Kami ingin memastikan bahwa program ketahanan pangan ini benar-benar berjalan dan tidak berhenti di tengah jalan. Untuk itu, analisa usaha menjadi penting sebelum anggaran disalurkan,” tegas Yanto.
Pemerintah Desa Karanganyar menargetkan program ketahanan pangan ini dapat dilaksanakan paling lambat bulan depan, menyesuaikan dengan pencairan tahap kedua Dana Desa.













