Berita Ciamis, Asajabar.com – Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, memperingati milad ke-5 pada tahun 2025, Selasa (30/12/2025).
Momentum ini menjadi ajang evaluasi kinerja sekaligus penguatan komitmen dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah untuk kesejahteraan masyarakat.
Kasi Penyelenggara Zakat dan Wakaf (PZW) Kementerian Agama Kabupaten Ciamis, H. Wahidin, S.Ag., M.Pd.I., mengatakan bahwa Kemenag terus melakukan evaluasi terhadap kinerja kampung zakat melalui koordinasi dan konsultasi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
“Pengawasan terhadap UPZ desa terus dilaksanakan, baik oleh Kemenag maupun Baznas. Selain itu, kami juga memberikan apresiasi apabila UPZ meraih prestasi, serta arahan dan masukan apabila dibutuhkan,” ujar Wahidin.
Ia menjelaskan, program unggulan kampung zakat pada umumnya berfokus pada pemberdayaan ekonomi umat, terutama melalui bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM. Program tersebut dinilai memberikan dampak nyata bagi masyarakat kecil.
“Khusus di Kampung Zakat Panyingkiran, selain pemberdayaan ekonomi, terdapat program unggulan berupa santunan dan apresiasi bagi guru ngaji dan guru diniyah,” tambahnya.
Selain itu, terdapat pula program sosial seperti bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu) serta program Panyingkiran Sehat, Peduli, dan Religi. Menurutnya, program-program yang berdampak langsung kepada masyarakat kecil menjadi prioritas utama.
Terkait kendala, Wahidin menilai tantangan terbesar berada pada proses penghimpunan dana. Hal tersebut membutuhkan amilin yang memiliki jiwa militansi dan keikhlasan tinggi.
“Amilin harus memiliki semangat juang dan keikhlasan. Karena itu, relawan yang dipilih harus benar-benar memiliki jiwa pengabdian untuk mengembangkan potensi zakat,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa keberadaan kampung zakat bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan harus memenuhi indikator pengelolaan yang baik, berkelanjutan, dan terus dievaluasi dari sisi penghimpunan, pengelolaan, hingga pendayagunaan.
Sementara itu, Ketua UPZ Desa Panyingkiran, H. Ismail Hasimi, menyampaikan bahwa milad ke-5 ini merupakan bentuk rasa syukur atas capaian UPZ selama lima tahun terakhir.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, aparat desa, lembaga, serta para relawan RT dan RW yang selama ini bekerja sama dalam menghimpun dan menyalurkan infak dan sedekah dari warga untuk kembali dimanfaatkan oleh warga,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, terjadi peningkatan signifikan dalam penghimpunan dana, dari awalnya sekitar Rp12 juta per bulan menjadi Rp22 juta per bulan. Peningkatan tersebut didorong oleh perubahan metode penghimpunan, dari sistem tunai menjadi sistem kenclengisasi.













