Asajabar.com – Tanaman kelor merupakan tanaman ajaib karena daunnya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Tanaman yang umum digunakan untuk menjadi pangan dan obat di Indonesia ini merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan anak-anak maupun bayi untuk mengonsumsinya supaya kebutuhan gizinya tercukupi.
Daun kelor mengandung benzil siothiocyanate (isotiosianat, zat antiradang) dan magnesium seperti potasium, zinc dan kalsium.
Tumbuhan ini dipercaya dapat membantu meredakan peradangan yang terjadi pada tubuh.
Meskipun daun kelor susah untuk dijumpai, namun daun kelor memiliki berbagai senyawa seperti senyawa fenolik, flavonoid, betakaroten, zeaxanthin, tain dan lutein.
Berikut beberapa manfaat daun kelor diantaranya :
1.Mencegah diabetes
2. Menurunkan kolestrol yang jahat pada tubuh
3. Melindungi dari keracunan arsenik
4. Melawan radikal bebas
5. Tinggi akan nutrisi
6. Menjaga kesehatan prostat
7. Menurunkan berat badan
8. Anti Inflamasi, yaitu mengatasi peradangan pada sendi atau Arthritis
9. Analgesik Alami, yaitu mampu mengurangi gejala sakit kepala, nyeri dan juga migrain
10. Melawan sel kanker berbahaya
11. Menangkal serangan virus dan bakteri
Selain manfaat tersebut tentunya masih banyak lagi manfaat-manfaat lainnya, tetapi ini adalah secara garis besarnya dan dapat dicari di berbagai media.
Untuk menikmati manfaatnya bisa diolah menjadi air rebusan hanya dalam waktu 20 menit saja.
Disamping banyaknya manfaat, ternyata daun kelor juga memiliki efek samping diantaranya yaitu :
1. Dapat menurunkan tekanan darah, tetapi terlalu rendah bila dikonsumsi bersamaan dengan obat hipertensi lainnya.
2. Berisiko hipoglikemia jika diminum bersamaan dengan obat diabetes tanpa konsultasi dokter.
3. Daun kelor bersifat pencahar yang berarti dapat memicu gangguan pada sistem pencernaan termasuk rasa mulas dan distensi gas.
Obat pencahar sendiri harus digunakan dengan resep atau saran dokter. Jadi mengonsumsi daun kelor dalam jangka panjang atau setiap hari sangat berbahaya.
Jika ingin mengonsumsinya jangan berlebihan agar meminimalisir risiko tersebut. (Dita/Asajabar)