Berita Pangandaran, Asajabar.com – SMA Muhammadiyah Pangandaran mendapat kucuran anggaran sebesar Rp906,4 juta untuk kegiatan rehabilitasi ruang kelas dan laboratorium komputer.
Bantuan tersebut berasal dari program revitalisasi sekolah menengah atas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025.
Proyek revitalisasi ini ditargetkan rampung dalam waktu 120 hari sejak dimulainya pada 27 Agustus 2025. Bantuan pemerintah tersebut disambut gembira oleh para guru dan ratusan siswa yang menantikan suasana belajar baru dengan fasilitas yang lebih layak.
Kepala SMA Muhammadiyah Pangandaran, Hj. Elah Rosilah, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa syukur atas masuknya sekolah yang dipimpinnya ke dalam program revitalisasi.
“Harapannya dalam program revitalisasi ini adalah terwujudnya lingkungan belajar yang aman, nyaman, sehat, dan menyenangkan. Dengan begitu semangat belajar siswa dan guru meningkat, menghasilkan lulusan yang kompeten, serta membangun iklim sekolah yang kondusif bagi perkembangan pendidikan,” ujar Elah saat ditemui, Jumat (12/9/2025).
Program revitalisasi tersebut mencakup rehabilitasi lima ruang kelas dan satu ruang laboratorium komputer. Menurut Elah, fasilitas baru ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga mendorong profesionalisme guru serta mutu manajemen sekolah.
Dalam pelaksanaannya, pihak sekolah menerapkan mekanisme swakelola dengan melibatkan masyarakat sekitar. Hal ini, kata Elah, sekaligus meningkatkan partisipasi dan rasa memiliki warga terhadap sekolah.
“Dengan swakelola, pekerja berasal dari warga sekitar, termasuk orang tua siswa yang bisa ikut terlibat dalam pembangunan. Cara ini menumbuhkan apresiasi sekaligus memperkuat hubungan sekolah dengan masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, transparansi dan akuntabilitas juga menjadi perhatian utama. Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) dibekali dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang jelas, serta mendapat pendampingan dari konsultan dan fasilitator teknis.
Elah menambahkan, program revitalisasi ini diharapkan menjadi penyemangat baru bagi seluruh civitas akademika sekolah.
“Dengan fasilitas yang lebih baik, kompetensi sekolah juga meningkat sehingga mampu mencetak lulusan yang terampil, unggul, dan siap menghadapi tantangan zaman,” tandasnya. (DRAJAT)













