Berita Ciamis, Asajabar.com – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Ciamis tengah mengupayakan pengakuan resmi terhadap Gurame Soang sebagai varietas ikan unggulan khas daerah. Upaya ini dilakukan melalui tahapan penelitian genetik dan uji ketahanan yang melibatkan akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) serta dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis, Anton Wahyu, mengungkapkan bahwa hasil penelitian sementara menunjukkan gurame soang memiliki genetik yang berbeda dibandingkan varietas gurame dari daerah lain seperti Batanghari dan Kalimantan Selatan.
“Gurame soang dari Ciamis memiliki ciri khas tersendiri, terutama pada aroma dagingnya yang tidak berbau tanah atau kolam. Secara genetik, gurame ini memang berbeda dan terbukti unggul,” ujar Anton kepada Asajabar, Senin (20/10/2025).
Saat ini, penelitian masih berada pada tahap uji genetik, dan selanjutnya akan dilakukan uji ketahanan lingkungan dan penyakit. Pengujian akan dilaksanakan di Balai Benih Ikan (BBI) Ciamis serta di laboratorium IPB.
“Tahap berikutnya adalah uji ketahanan, untuk melihat sejauh mana varietas gurame soang ini mampu beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan dan terhadap serangan penyakit,” jelas Anton.
Ia menambahkan, sebagian besar petani ikan di Ciamis membudidayakan gurame di perairan beraliran deras. Kondisi ini sering menimbulkan risiko penyakit, sehingga perlu dilakukan uji ketahanan secara menyeluruh agar varietas ini bisa dikembangkan dengan aman.
Menurut Anton, ini merupakan langkah Pemerintah Kabupaten Ciamis yang juga didukung oleh pelaku budidaya ikan gurame soang.
“Kita perlu apresiasi para komunitas yang sejak lama peduli terhadap pengembangan gurame soang. Upaya ini sudah dirintis sejak masa kepemimpinan Kepala Dinas sebelumnya, dan terus kami lanjutkan,” tuturnya.
Penelitian yang dilakukan bersama Prof. Ali dari IPB mencakup pengambilan sampel gurame dari beberapa wilayah di Ciamis, seperti Panjalu, Panumbangan maupun beberapa wilayah lainnya. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan sampel dari daerah lain seperti Batanghari, Kalimantan Selatan, dan Yogyakarta.
“Hasil pengujian menunjukkan bahwa beberapa gurame dari daerah lain ternyata berasal dari indukan Majalengka dan memiliki kawin silang dengan gurame Sumatera. Ini memperkuat bahwa varietas Ciamis memiliki keaslian genetik tersendiri,” jelasnya.
Anton menegaskan bahwa pihaknya tidak mendaftarkan hak paten atas gurame soang, melainkan Hak Kekayaan Intelektual Komunal (HKI) sebagai pengakuan terhadap varietas khas tersebut.
“Kita ingin menegaskan bahwa gurame soang adalah varietas asli Ciamis. Nama ‘Soang’ sendiri kini kita maknai sebagai singkatan dari Setrain Ostronimus Aslina Galuh, yang menandakan identitas khas daerah Galuh Ciamis,” ungkapnya.
Untuk mendukung penelitian tersebut, fasilitas BBI Ciamis telah disiapkan sebagai tempat karantina dan uji bioflok, dengan dukungan teknis dari IPB dan Kementerian. Pengujian dilakukan secara ketat untuk mencegah penyebaran virus antar kolam.
“Kami memastikan proses uji dilakukan di kolam terpisah agar aman dari risiko penyebaran penyakit. Ini bagian dari upaya ilmiah menjaga keaslian dan kualitas gurame soang,” kata Anton menegaskan.
Anton berharap dalam waktu dekat Gurame Soang Ciamis dapat ditetapkan sebagai varietas unggulan nasional dan menjadi kebanggaan daerah Galuh Ciamis di tingkat nasional maupun internasional.