Berita Ciamis, Asajabar.com – Lomba pembuatan Alat Peraga Edukatif (APE) menjadi salah satu perhatian utama dalam Festival Inovasi, Kreasi Seni, Olahraga, dan Pendidikan Agama Islam Guru Raudhatul Athfal (Fikgura) yang digelar Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) dan Kelompok Kerja Guru RA (KKGRA) Kabupaten Ciamis, Selasa (16/12/2025).
Kegiatan yang merupakan rangkaian peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-80 Kementerian Agama ini berlangsung di Gedung Institut Nahdlatul Ulama (INU) Ciamis dan diikuti peserta dari 25 kecamatan. Setiap kecamatan mengirimkan tiga orang guru RA untuk beradu kreativitas dalam menciptakan APE yang inovatif, edukatif, dan ramah lingkungan.
Mengusung tema “APE Berkreasi dengan Hati, Bergerak dengan Semangat”, lomba ini menantang para peserta untuk menciptakan alat peraga pembelajaran yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki nilai edukasi tinggi serta relevan dengan kebutuhan pembelajaran anak usia dini. Seluruh peserta diberikan waktu selama dua jam untuk menyelesaikan karya mereka.
Dalam pelaksanaannya, panitia menetapkan sejumlah kriteria penilaian yang ketat dan terukur. Aspek kreativitas dan inovasi menjadi penilaian tertinggi dengan bobot 35 persen, disusul kebermanfaatan serta kesesuaian dengan topik pembelajaran sebesar 30 persen.
Sementara itu, estetika dan kerapihan mendapatkan bobot 25 persen, serta kemampuan presentasi peserta dalam menjelaskan fungsi dan penggunaan APE dinilai sebesar 10 persen.
Menariknya, seluruh bahan yang digunakan dalam pembuatan APE diwajibkan berasal dari bahan bekas, seperti kardus dan botol plastik. Ketentuan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran lingkungan sekaligus mendorong guru RA untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan barang sederhana menjadi media pembelajaran yang bermakna.
Ketua KKRA Kabupaten Ciamis, Hj. Lalis Lismaidah, menjelaskan bahwa lomba pembuatan APE dirancang sebagai ruang aktualisasi ide dan inovasi guru RA.
Melalui kegiatan ini, guru didorong untuk saling berbagi gagasan serta mengembangkan media pembelajaran yang dapat langsung diterapkan di lembaga masing-masing.
“APE yang dibuat dalam lomba ini diharapkan tidak berhenti sebagai karya lomba semata, tetapi bisa digunakan secara berkelanjutan di kelas. Dengan begitu, manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh anak-anak didik,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa antusiasme peserta dalam lomba pembuatan APE cukup tinggi, meskipun beberapa kecamatan menghadapi keterbatasan jumlah guru. Semangat berkreasi dan berinovasi tetap terlihat dari ragam APE yang ditampilkan peserta, mulai dari media pengenalan huruf, angka, hingga pembelajaran nilai-nilai keagamaan.
Melalui lomba pembuatan APE dalam ajang Fikgura ini, KKRA dan KKGRA Kabupaten Ciamis berharap dapat melahirkan guru-guru RA yang semakin kreatif, inovatif, dan profesional, sehingga mampu mendukung peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini di Kabupaten Ciamis.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penmad) Kemenag Kabupaten Ciamis, H. Jajang Jamaludin, mengapresiasi lomba pembuatan APE sebagai wujud nyata pengembangan kompetensi guru RA.
Menurutnya, kreativitas guru dalam menciptakan media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap kualitas proses belajar mengajar di kelas.
“Lomba APE ini sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran anak usia dini. Guru dituntut tidak hanya mengajar, tetapi juga mampu menghadirkan media yang menarik, edukatif, dan kontekstual. Inilah kompetensi yang terus kami dorong melalui kegiatan seperti Fikgura,” ujarnya.
Ia menambahkan, penggunaan bahan bekas dalam lomba APE juga sejalan dengan pendidikan karakter, khususnya dalam menanamkan nilai kepedulian terhadap lingkungan sejak dini kepada peserta didik.
Selain lomba pembuatan APE, Festival Fikgura juga mempertandingkan cabang lomba lainnya, yakni lomba paduan suara dengan membawakan lagu Mars KKRA serta lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
Lomba paduan suara diikuti perwakilan dari setiap kecamatan dengan jumlah 15 hingga 17 orang, sementara lomba MTQ diikuti satu orang peserta dari masing-masing kecamatan. Seluruh rangkaian lomba tersebut menjadi bagian dari upaya meningkatkan kompetensi, kreativitas, serta penguatan nilai seni dan keagamaan bagi guru Raudhatul Athfal se-Kabupaten Ciamis.













