Berita Ciamis, Asajabar.com – Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis menggelar Wisuda Program Sarjana ke-33 dan Program Pascasarjana ke-20 Tahun 2025 di Gedung Pondok Pesantren Darussalam, Minggu (28/12/2025). Kegiatan ini diikuti ratusan wisudawan-wisudawati dari berbagai program studi.
Rektor Universitas Islam Darussalam Ciamis, Dr. Hj. N. Hani Herlina, S.Ag., M.Pd.I., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya prosesi wisuda dalam keadaan sehat dan lancar.
Ia mengapresiasi seluruh civitas akademika UID yang secara konsisten berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Ciamis.
“Universitas Islam Darussalam telah menjadi bagian penting dalam membangun peradaban dengan mencetak generasi intelektual yang religius, unggul, berintegritas, serta mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” ujar Rektor.
Ia menegaskan bahwa wisuda bukanlah garis akhir, melainkan pintu gerbang menuju babak baru kehidupan, baik di dunia kerja, dunia usaha, maupun pengabdian kepada masyarakat.
Menurutnya, keberhasilan lulusan tidak hanya ditentukan oleh ijazah, tetapi oleh kemampuan mengaplikasikan ilmu, nilai, dan akhlak dalam kehidupan sosial.
“Keberhasilan pembangunan daerah sangat bergantung pada kualitas generasi mudanya. Para wisudawan UID adalah aset penting daerah,” katanya.
Rektor juga mengajak UID untuk terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat, khususnya dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, penguatan pendidikan karakter, ekonomi kreatif, serta pendampingan program pembangunan.
Sementara itu, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UID Ciamis, Dr. Sumadi, M.Ag., menjelaskan bahwa jumlah wisudawan tahun ini mencapai 417 orang untuk Program Sarjana dan 47 orang untuk Program Pascasarjana.
“UID memiliki tujuh program studi sarjana, yaitu Hukum Keluarga, Ekonomi Syariah, Manajemen Syariah, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Anak Usia Dini, dan PGMI atau Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (SD), serta satu Program Pascasarjana Ilmu Pendidikan Islam,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa banyak lulusan UID yang telah diterima bekerja bahkan sebelum diwisuda, baik di sektor pendidikan, pemerintahan, maupun bidang lainnya. Sejumlah lulusan sarjana tercatat telah lolos sebagai PNS dan PPPK di Kementerian Agama, serta mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Menurutnya, tantangan masa depan yang penuh ketidakpastian menuntut lulusan memiliki dua modal utama, yakni intelektualitas dan integritas. “Standar sumber daya manusia, pembelajaran, dan lulusan di UID tidak boleh dilanggar, karena seluruhnya mengacu pada standar nasional,” tegasnya.
Dr. Sumadi juga mengingatkan bahwa wisuda bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan awal untuk terjun dan memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan kisah inspiratif salah satu wisudawati, Yesi, yang tetap menyelesaikan studinya meski divonis menderita kanker stadium empat sejak awal masa kuliah.
“Di tengah vonis medis, ia tidak pernah menyerah dan terus berjuang menyelesaikan studi. Ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh wisudawan untuk tidak mudah menyerah menghadapi tantangan,” pungkasnya.













