Berita Ciamis, Asajabar.com – Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) kembali mengambil peran aktif dalam mengatasi dampak perubahan iklim melalui Seminar dan Gerakan Nasional Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Di Sekolah. Kegiatan ini berlangsung di Aula DPUPR Ciamis pada Sabtu, (25/11/2023).
Ketua Umum DPP HPAI, Rosalia Sri Hartati menekankan urgensi pemahaman tentang perubahan iklim, yang telah mengganggu keseimbangan ekosistem bumi.
Hartati menyampaikan bahwa dampaknya melibatkan tidak hanya keberlangsungan makhluk hidup, tetapi juga mengancam manusia dengan gelombang panas, kebakaran hutan, badai pesisir, dan banjir.
Dalam upaya pencegahan, Hartati mengajak semua pihak untuk bersatu dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Langkah-langkah sederhana seperti penghematan air dan listrik, pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), serta membatasi penggunaan bahan-bahan tidak ramah lingkungan menjadi kunci bersama.
HPAI pun menginspirasi masyarakat dengan gerakan menanam pohon dan pembibitan mandiri, terfokus pada peringatan hari menanam sejuta pohon pada 10 Januari 2023.
“Melalui dukungan PT Astra International, Tbk dan pihak lain, HPAI berencana menanam pohon di 5 titik selama tahun 2023.
Ketua DPW HPAI Kabupaten Ciamis, Gingin J Muftadin memaparkan bahwa langkah konkret telah diambil melalui program sekolah adiwiyata.
Beberapa sekolah telah membentuk bank sampah dan mengelola sampah organik menjadi kompos.
“Program konservasi energi, air, dan inovasi lingkungan lainnya telah memberikan manfaat ekonomi kepada warga sekolah,” kata dia.
Muftadin menjelaskan bahwa mengatasi perubahan iklim telah memberikan dampak yang cukup signifikan, salah satunya dengan pengurangan persentase gas karbon di sekolah.
‘Kolaborasi dengan kampung iklim juga menjadi bukti nyata bahwa upaya adaptasi dan mitigasi bukan sekadar simbol,” ucapnya.
Dengan hampir 156 sekolah adiwiyata di Ciamis sejak tahun 2020, HPAI terus berinovasi agar gerakan ini menjadi virus yang menyentuh lebih banyak sekolah.
Perubahan perilaku masyarakat sekolah, seperti membawa misting tumbler dan mengurangi sampah kemasan, menandakan kesuksesan dari upaya bersama ini.
Semangat HPAI dalam melibatkan masyarakat, khususnya melalui sekolah adiwiyata, memberikan harapan bahwa tindakan nyata dapat menjadi kunci menjaga alam dan menghadapi perubahan iklim secara bersama-sama,” ujar Muftadin. (TONY/ASAJABAR)