Berita Ciamis, Asajabar.com – Koordinator saksi Partai Gerindra Kabupaten Ciamis, Eti Sumiati, memberikan penjelasan terkait tuduhan praktik politik uang yang melibatkan seorang calon legislatif DPR RI dari Dapil Jabar X berinisial RA.
Eti Sumiati, koordinator saksi di Dusun Pongporang, Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, menyatakan bahwa dana yang diberikan kepada Nurhayati adalah untuk pembayaran upah saksi partai, bukan untuk distribusi kepada masyarakat.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Rumah Makan Saung Kejo, Ciamis, pada Kamis (22/2/2024), Sumiati menegaskan bahwa Nurhayati adalah saksi internal dari Partai Gerindra, dan uang yang diberikan adalah sesuai dengan mandat yang diterimanya sebagai koordinator saksi.
Sumiati mengungkapkan kejutannya atas laporan yang dibuat oleh Nurhayati, yang juga merupakan tetangganya.
Ia menjelaskan bahwa dana sebesar Rp 2,6 juta dari DPC Partai Gerindra melalui PAC, yang kemudian dibagikan kepada 26 saksi di wilayahnya, dengan masing-masing saksi menerima Rp 100 ribu.
Pembayaran kepada saksi dilakukan dua kali, dengan pembayaran pertama sebesar Rp 100 ribu, dan pembayaran kedua yang akan diberikan setelah dokumen C1 tersedia, sehingga total setiap saksi menerima Rp 200 ribu.
Mengenai kartu nama yang mencantumkan nama-nama calon legislatif, Sumiati menyatakan bahwa kartu tersebut diberikan kepada saksi senior yang kesulitan membaca, tanpa ada instruksi untuk memilih nomor tertentu.
Sumiati juga menyatakan kesiapannya untuk diperiksa oleh Bawaslu sebagai saksi dan menegaskan bahwa uang yang dibagikan adalah untuk upah saksi dari PAC, bukan untuk masyarakat.
Ia mengungkapkan rasa sedih dan kejutan atas laporan yang dibuat, mengingat perjuangan bersama yang telah dilakukan sebelumnya.
Meskipun belum ada komunikasi dengan Nurhayati pasca laporan, Sumiati menegaskan bahwa ia tidak akan melaporkan balik Nurhayati atas tuduhan pencemaran nama baik, dengan harapan agar tidak terjadi perpecahan di antara rekan-rekan separtai.
Laporan dugaan politik uang ini pertama kali dibawa ke Bawaslu Kabupaten Ciamis oleh Nurhayati pada Senin 19 Februari 2024, dengan bukti berupa amplop berisi uang, materi kampanye, dan rekaman video yang diduga sebagai bukti pemberian uang. (TONY/ASAJABAR)