Berita Ciamis, Asajabar.com – Masyarakat Ciamis tengah diresahkan dengan beredarnya informasi di media sosial tentang seorang ibu muda di Cianjur, Jawa Barat, yang mengalami kejang dan kebutaan setelah melakukan suntik kontrasepsi berencana (KB).
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Ciamis meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.
Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan, dan Kesejahteraan Keluarga DP2KBP3A, Nonoy, menekankan pentingnya kondisi kesehatan sebelum melakukan suntik KB.
Ia mengimbau agar masyarakat yang sedang sakit atau memiliki riwayat penyakit serius tidak melakukan suntik KB.
“Suntik KB tidak berbahaya selama kondisi pasien sehat. Namun, bagi yang memiliki penyakit hipertensi, varises, atau jantung, tidak dianjurkan menggunakan KB hormonal seperti suntik KB, pil KB maupun KB implan karena berisiko menyebabkan komplikasi,” jelas Nonoy, Kamis (10/10/2024).
Nonoy menambahkan bahwa komplikasi yang terjadi bisa disebabkan oleh faktor lain, sehingga pemeriksaan kesehatan menyeluruh sangat diperlukan sebelum penggunaan kontrasepsi hormonal.
Bagi penderita penyakit hipertensi, varises, dan jantung, Nonoy menyarankan penggunaan metode kontrasepsi non-hormonal, seperti Intra-Uterine Device (IUD) atau spiral.
“KB IUD lebih aman bagi penderita penyakit tersebut karena tidak mempengaruhi darah dan tidak mengandung hormon,” jelasnya.
DP2KBP3A Ciamis juga memastikan bahwa bidan, perawat, dan dokter yang bertugas memberikan suntik KB selalu mengikuti standar operasional prosedur (SOP).
“Sebelum melakukan KB hormonal, kondisi kesehatan pasien harus diperiksa terlebih dahulu. Jangan memaksakan penggunaan alat kontrasepsi yang tidak sesuai dengan kondisi kesehatan,” tutup Nonoy. (TONY/PUT/ASAJABAR)