Satgas Jaga Lembur Bantah Tudingan Kebocoran PAD dari Pengelolaan WC Umum

- Penulis

Kamis, 10 Juli 2025 - 22:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Objek Wisata Pantai Pangandaran.

Objek Wisata Pantai Pangandaran.

Berita Pangandaran, Asajabar.com – Sektor pariwisata merupakan tulang punggung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pangandaran. Namun, dugaan kebocoran PAD kembali mencuat usai seorang oknum penarik retribusi wisata di Pantai Batu Hiu berinisial UN tertangkap tangan melakukan pungutan liar (pungli) terhadap wisatawan, dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh Polres Pangandaran dan Pos Polisi Militer (PM) setempat.

Kasus tersebut kini ditangani oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pangandaran untuk proses hukum lebih lanjut. Peristiwa ini memicu perhatian publik, terutama karena muncul isu lanjutan terkait potensi kebocoran PAD dari sektor pengelolaan fasilitas umum, khususnya WC umum di kawasan pantai.

Satuan Tugas (Satgas) Jaga Lembur, yang dituding bertanggung jawab dalam isu tersebut, angkat bicara.

Ketua Satgas Jaga Lembur, Ade Sukanda alias Ade Entik, menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar.

“Itu tidak benar dan perlu diklarifikasi supaya jelas,” ujarnya saat diwawancarai Asajabar.com, Kamis (10/7/2025).

Ade menjelaskan bahwa WC umum yang tersebar di sepanjang garis pantai Pangandaran dibangun melalui bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Setelah diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Pangandaran, fasilitas tersebut kemudian dipercayakan pengelolaannya kepada Satgas Jaga Lembur.

Baca Juga :  Rumah DataKu dan Kampung KB Ciamis Ukir Prestasi di Tingkat Nasional

“Tugas kami menjaga dan merawat fasilitas tersebut agar tetap bisa dimanfaatkan wisatawan. Ada sekitar 20 titik WC umum yang kuncinya dipegang Satgas,” jelasnya.

Menurut Ade, pengelolaan WC umum dilakukan berdasarkan hasil musyawarah bersama para pemangku kepentingan pariwisata. Pengelola ditunjuk dari warga sekitar lokasi fasilitas agar lebih mudah dalam pengawasan dan pemeliharaan.

“Misalnya, di wilayah Bulak Laut, pengelolanya adalah warga Bulak Laut. Mereka biasanya juga berdagang di sekitar WC dan sekaligus bertanggung jawab menjaga kebersihan,” katanya.

Ade membantah adanya pungutan resmi kepada pengguna WC.

Ia menjelaskan bahwa wisatawan yang memberikan uang kepada pengelola bukan karena diwajibkan, melainkan sebagai bentuk keikhlasan atau kadedeuh atas fasilitas yang bersih dan terawat.

“Tidak ada plang tarif. Kalau ada wisatawan memberi uang, itu bukan pembayaran, tapi bentuk apresiasi,” ujarnya.

Baca Juga :  Desa Sindangjaya Pangandaran Genjot Pembangunan Infrastruktur

Ia juga menekankan bahwa biaya operasional, seperti penggantian mesin air atau perbaikan pintu yang rusak, berasal dari dana yang dikumpulkan sukarela oleh para pengelola, bukan dari kas Satgas Jaga Lembur.

“Sudah lebih dari lima kali kami kehilangan mesin Sanyo. Ada juga kerusakan karena karat atau dirusak tangan-tangan jahil. Itu semua ditangani langsung oleh para pengelola,” tambahnya.

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran, kata Ade, juga menyampaikan apresiasi atas keberadaan pengelola WC yang sangat membantu menjaga kebersihan dengan keterbatasan SDM dan anggaran pemerintah daerah.

Selain itu, para pengelola, pedagang lapak, hingga pedagang asongan tetap dikenakan retribusi kebersihan sebesar Rp 2.000 per hari oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK), sebagai bentuk kontribusi terhadap PAD.

“Perlu dipahami, fasilitas WC umum dibangun untuk menunjang kenyamanan wisatawan, bukan untuk menarik PAD secara langsung. Pengelolaannya juga tidak menjadi sumber pendapatan yang masuk ke kas daerah,” pungkas Ade.

Penulis : M. Drajat

Editor   : Tony

Berita Terkait

Trayek Angkot 010 Dialihkan akibat Jembatan Berlubang, DPUPRP Ciamis Siap Tangani Kerusakan
Jembatan Cibalungbang Ciamis Berlubang, Akses Kendaraan Roda Empat Ditutup
Kemenag Ciamis Bentuk Tim Khusus Tangani Potensi Konflik Sosial Keagamaan
Disnakkan Ciamis Tebar Ribuan Bibit Ikan Nila di Perairan Umum, Dianggap Berisiko Ganggu Ekosistem
Rumah DataKu dan Kampung KB Ciamis Ukir Prestasi di Tingkat Nasional
Kemenag Ciamis Santuni Ratusan Yatim dan Difabel di Momen Lebaran Yatim Nasional
Desa Sindangjaya Pangandaran Genjot Pembangunan Infrastruktur
Kopri Soroti Ketidakhadiran BPJS Kesehatan Banjar dalam Audiensi Penonaktifan PBI

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 22:37 WIB

Trayek Angkot 010 Dialihkan akibat Jembatan Berlubang, DPUPRP Ciamis Siap Tangani Kerusakan

Kamis, 10 Juli 2025 - 22:10 WIB

Satgas Jaga Lembur Bantah Tudingan Kebocoran PAD dari Pengelolaan WC Umum

Kamis, 10 Juli 2025 - 14:37 WIB

Jembatan Cibalungbang Ciamis Berlubang, Akses Kendaraan Roda Empat Ditutup

Kamis, 10 Juli 2025 - 12:36 WIB

Kemenag Ciamis Bentuk Tim Khusus Tangani Potensi Konflik Sosial Keagamaan

Senin, 7 Juli 2025 - 17:18 WIB

Rumah DataKu dan Kampung KB Ciamis Ukir Prestasi di Tingkat Nasional

Sabtu, 5 Juli 2025 - 11:44 WIB

Kemenag Ciamis Santuni Ratusan Yatim dan Difabel di Momen Lebaran Yatim Nasional

Sabtu, 5 Juli 2025 - 08:16 WIB

Desa Sindangjaya Pangandaran Genjot Pembangunan Infrastruktur

Jumat, 4 Juli 2025 - 07:53 WIB

Kopri Soroti Ketidakhadiran BPJS Kesehatan Banjar dalam Audiensi Penonaktifan PBI

Berita Terbaru

error: Content is protected !!