Berita Ciamis, Asajabar.com – Sejumlah masyarakat kehilangan pekerjaan akibat dampak Revitalisasi Alun-alun Ciamis, Jawa Barat.
Mereka terpaksa kehilangan pekerjaan lantaran ladang mata pencahariannya dihilangkan.
Semenjak adanya kegiatan revitalisasi hingga kegiatan revitalisasi alun-alun itu selesai, sejumlah juru parkir kehilangan pekerjaan
Mereka mengira, wajah baru alun-alun Ciamis tersebut dapat meningkatkan mata pencahariannya, namun anggapan itu tidak,” ucap Dedi Suryadi selaku Juru Parkir (Jukir) yang kehilangan pekerjaannya.
Jalan Veteran yang berada ditengah alun-alun yang sengaja dihilangkan itu telah membuat dampak yang cukup luar biasa.
Tidak hanya juru parkir, para pedagang yang biasa jualan di area tersebut pasti kehilangan mata pencahariannya.
Akui Pernah Dibebenjokeun Oleh Pihak Kontraktor Pekerjaan Revitalisasi.
Dedi mengaku dengan dua orang rekannya pernah dibebenjokeun untuk bekerja dalam kegiatan proyek revitalisasi tersebut.
“Saya pernah dibekerjakan disitu (proyek revitalisasi alun-alun) sebagai laden, dengan imbalan sehari Rp 100 ribu, tapi pekerjaan itu hanya 1 minggu,” ungkap dia.
Iya setelah 1 minggu, saya diberhentikan dengan alasan pengurangan pegawai,” kata Dedi kepada Asajabar melalui tayangan fresh, Kamis (28/9/2023).
Saat ini meskipun alun-alun Ciamis sudah selesai, namun lahan parkir untuk para pengunjung juga nyaris tidak ada.
“Para pengunjung juga bingung pa, mereka parkir mau dimana coba, tidak ada lahan parkir, kan Jalan Veteran sudah dihilangkan,” tutur dia.
Dedi Suryadi juga mengaku bahwa ia dengan beberapa rekannya telah mengadu permasalahan tersebut ke UPTD Parkir Ciamis.
Kepala UPTD Parkir, Dedi Iswandi membenarkan bahwa sejumlah jukir yang telah terdaftar di UPTD tersebut telah kehilangan pekerjaannya.
“Ia betul, ada 9 orang jukir yang kehilangan mata pencahariannya, dari 9 orang itu biasa bertugas sebagai jukir di jalan veteran,” kata dia.
Dedi Iswandi menyebutkan, jalan veteran tersebut salah satu kantong penyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
“Pendapatan parkir di jalan veteran yang kini sudah dihilangkan lumayan cukup besar.
Pendapatan PAD parkir dari jalan veteran itu kurang lebih Rp 78 juta persepuluh bulan, rata-rata perbulan kurang lebih Rp 7 jutaan. Namun angka tersebut sudah hilang lantaran lahan parkirnya sudah tidak ada.
Dedi Iswandi juga mengaku telah mendapatkan sejumlah keluhan dari para juru parkir tersebut, namun ia bingung harus seperti apa.
“Saya juga bingung, mereka harus gimana, lantaran tidak ada tempat untuk menjadi lahan parkir di alun-alun tersebut. (TONY/ASAJABAR)