Berita Ciamis, Asajabar.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ciamis aktif melakukan Sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak tahun 2024 di semua Daerah Pemilihan (Dapil) guna meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilu mendatang.
Sosialisasi ini dilaksanakan di Dapil 6 yang melibatkan Kecamatan Cijeungjing, Cidolog, Pamarican, dan Cimaragas, tepatnya di Gor Miftahussalam, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Selasa (12/12/2023).
Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) turut hadir sebagai peserta.
KPU Ciamis konsisten melibatkan Akademisi, TNI-Polri, Kejaksaan, Bawaslu, serta unsur Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam setiap kegiatan sosialisasi.
Muharam Kurnia Drajat, Kepala Divisi Sosialisasi, Pendidikan Politik, dan SDM KPU Ciamis, menyatakan bahwa tujuan sosialisasi ini adalah memberikan pendidikan politik, meningkatkan partisipasi, dan kapasitas kepemiluan.
Sosialisasi ini telah dilakukan di 6 Dapil, termasuk Dapil 1, Dapil 2, Dapil 3, dan saat ini Dapil 6. Besok Dapil 5, dan Kamis akan menjadi hari terakhir di Dapil 4.
Tujuannya antara lain untuk memberikan pendidikan politik, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan memperkuat kapasitas kepemiluan,” ungkap Muharam dalam wawancara.
Dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024, Muharam mencatat bahwa target partisipasi dari KPU RI tahun 2019 adalah 77,5 persen, sedangkan Kabupaten Ciamis sudah mencapai 80,4 persen.
“Saat ini, target partisipasi dari KPU adalah sekitar 82 persen, sementara KPU Ciamis menetapkan target 85 persen.
Target yang ambisius ini tidak dapat dicapai oleh KPU saja, melainkan membutuhkan kerjasama dari semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, akademisi, dan rekan-rekan wartawan,” tambahnya.
Mengacu pada Pemilu 2019, di mana 28 persen masyarakat tidak berpartisipasi, Muharam menegaskan bahwa salah satu fokus sosialisasi adalah menjangkau kelompok tersebut.
Partisipan sosialisasi diharapkan dapat menyebarkan informasi kepada masyarakat yang masih ragu-ragu dalam hal politik, apakah akan ikut atau tidak dalam hari pencoblosan nanti.
Diperlukan ajakan yang terus-menerus dan penyampaian wawasan mengenai pentingnya datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), mengapa Pemilu itu penting, kenapa kita harus ikut demokrasi, dan sebagainya,” tuturnya.
Sosialisasi ini tidak hanya membahas tentang kepemiluan, melainkan juga mencakup materi-materi di luar konteks pemilu yang disampaikan oleh para pemateri. (TONY/ASAJABAR)