Ribuan Buruh Protes di Depan Istana, Tapera Bebani dan Rawan Korupsi

- Redaktur

Kamis, 6 Juni 2024 - 17:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aksi demo mebolak UU Tapera, (dok suara.com).

Aksi demo mebolak UU Tapera, (dok suara.com).

Berita Jakarta, Asajabar.com– Ribuan buruh dari Jabodetabek dan berbagai organisasi serikat pekerja menggelar unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Aksi ini dipimpin oleh Said Iqbal, Presiden Partai Buruh dan juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Said Iqbal menyatakan bahwa aksi ini diikuti oleh buruh dari beberapa organisasi, termasuk KSPI, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Pergerakan Buruh Indonesia (KPBI), Serikat Petani Indonesia (SPI), dan organisasi perempuan PERCAYA.

Aksi dimulai pukul 10.00 WIB dengan titik kumpul di depan Balaikota dan bergerak menuju Istana melalui kawasan Patung Kuda,” ungkap Said Iqbal.

Dalam aksi ini menyoroti berbagai kebijakan yang dinilai merugikan buruh, salah satunya adalah Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat).

Menurut Iqbal, Tapera membebani pekerja dengan iuran yang tidak menjamin kepemilikan rumah setelah 10 hingga 20 tahun menabung.

Baca Juga :  BPN Tetap Layani Masyarakat di Libur Tahun Baru

Selain itu, ia menilai pemerintah lepas tanggung jawab dalam penyediaan rumah karena hanya bertindak sebagai pengumpul iuran tanpa mengalokasikan dana dari APBN atau APBD.

“Permasalahan lain adalah potensi korupsi dalam pengelolaan dana Tapera serta ketidakjelasan dan kerumitan proses pencairan dana,” tambahnya.

Selain menolak PP Tapera, demonstran juga mengangkat isu-isu lain seperti penolakan terhadap Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang mahal, KRIS (Kamar Rawat Inap Standar) BPJS Kesehatan, Omnibuslaw UU Cipta Kerja, serta sistem outsourcing yang dianggap merugikan buruh.

Terkait UKT yang mahal, Iqbal mengungkapkan bahwa beban biaya pendidikan semakin menekan anak-anak buruh, membuat mimpi mereka untuk meraih pendidikan tinggi kian sulit.

Untuk kebijakan KRIS, buruh menilai bahwa hal ini akan menurunkan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit yang sudah penuh sesak dan menuntut pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan tersebut demi pelayanan kesehatan yang adil dan layak.

Baca Juga :  Penutupan Rakernis Setjen ATR/BPN, Tata Usaha Diminta Kuasai Substansi Teknis

Penolakan terhadap Omnibuslaw UU Cipta Kerja juga menjadi salah satu poin utama.

Menurut para buruh, undang-undang ini hanya menguntungkan pengusaha dengan memudahkan kontrak kerja dan outsourcing, serta menyebabkan upah murah, pesangon rendah, dan mudahnya proses pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Omnibuslaw UU Cipta Kerja adalah simbol ketidakadilan yang melegalkan eksploitasi terhadap buruh,” ujar Iqbal.

Tidak hanya itu, buruh juga menuntut penghapusan sistem outsourcing dan menolak upah murah melalui tuntutan Hapus OutSourcing Tolak Upah Murah (HOSTUM).

Mereka berpendapat bahwa sistem ini tidak memberikan kepastian kerja dan upah yang layak, sehingga menempatkan buruh dalam kondisi hidup yang tidak menentu.

Aksi yang berlangsung dengan damai ini menjadi bukti bahwa buruh terus berjuang untuk keadilan dan kesejahteraan di tengah berbagai kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada mereka. (GERI/ASAJABAR)

Berita Terkait

Kolaborasi Reforma Agraria di Kulon Progo Berhasil Angkat Produk Desa Hargorejo ke Pasar Dunia
Lewat Aplikasi Sentuh Tanahku, Urusan Pertanahan Kini Lebih Cepat dan Transparan
Program Reforma Agraria Hadirkan Tanah dan Rumah Layak bagi 2.100 Warga Eks Timtim di Kupang
Warga Manfaatkan Libur Tahun Baru Urus Administrasi Pertanahan 
Dukung Huntap Terdampak Bencana, ATR/BPN Pastikan Kepastian Hukum Lahan
FWA ASN Berlaku Akhir Desember, ATR/BPN Pastikan Layanan Publik Tidak Terganggu
Manfaatkan Sentuh Tanahku, Warga Lebih Efisien Urus Sertipikat Tanah
BPN Tetap Layani Masyarakat di Libur Tahun Baru

Berita Terkait

Rabu, 31 Desember 2025 - 16:53 WIB

Kolaborasi Reforma Agraria di Kulon Progo Berhasil Angkat Produk Desa Hargorejo ke Pasar Dunia

Rabu, 31 Desember 2025 - 16:46 WIB

Lewat Aplikasi Sentuh Tanahku, Urusan Pertanahan Kini Lebih Cepat dan Transparan

Rabu, 31 Desember 2025 - 16:32 WIB

Warga Manfaatkan Libur Tahun Baru Urus Administrasi Pertanahan 

Rabu, 31 Desember 2025 - 16:01 WIB

Dukung Huntap Terdampak Bencana, ATR/BPN Pastikan Kepastian Hukum Lahan

Rabu, 31 Desember 2025 - 15:55 WIB

FWA ASN Berlaku Akhir Desember, ATR/BPN Pastikan Layanan Publik Tidak Terganggu

Rabu, 31 Desember 2025 - 15:49 WIB

Manfaatkan Sentuh Tanahku, Warga Lebih Efisien Urus Sertipikat Tanah

Selasa, 30 Desember 2025 - 18:51 WIB

BPN Tetap Layani Masyarakat di Libur Tahun Baru

Selasa, 30 Desember 2025 - 17:44 WIB

Rakernas PJS 2025 Siap Menuju Konstituen Dewan Pers

Berita Terbaru

error: Content is protected !!