Menteri ATR/BPN Dorong Pengembangan Wakaf Produktif untuk Kesejahteraan Masyarakat

- Penulis

Selasa, 3 Desember 2024 - 08:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid.

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid.

Berita Jakarta, Asajabar.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengemukakan gagasan penting terkait pengembangan wakaf produktif sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini disampaikan dalam acara Media Gathering Kementerian ATR/BPN, Kamis (28/11/2024) malam.

Menurut Nusron, konsep wakaf produktif belum banyak dikenal di Indonesia meskipun telah menjadi praktik umum di Timur Tengah.

“Kalau di Timur Tengah, konsep ini sudah populer, bahkan ada bank wakaf. Karena itu, kita ingin bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) untuk mendorong pentingnya wakaf produktif di Indonesia,” ujar Nusron kepada wartawan.

Baca Juga :  Sinergi ATR/BPN dan PKP, Solusi Hunian untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Ia menjelaskan bahwa wakaf produktif adalah konsep di mana tanah wakaf didaftarkan dengan Sertipikat Hak Pengelolaan (HPL).

Selanjutnya, tanah tersebut dikelola oleh Badan Pengelola Wakaf untuk kegiatan produktif yang menghasilkan pendapatan. Hasil dari kegiatan ini kemudian digunakan untuk kemaslahatan umat, seperti pendidikan, kesehatan, atau membantu masyarakat yang membutuhkan.

Sebagai contoh, Nusron menyinggung pengelolaan wakaf di Arab Saudi, di mana tanah wakaf peninggalan Utsman bin Affan kini digunakan untuk membangun hotel. Pendapatan dari hotel tersebut dimanfaatkan untuk membuka lapangan kerja dan membantu masyarakat.

Baca Juga :  Menteri ATR/BPN Bahas Proyek Food Estate dan Tanah Terlantar dalam RDP dengan DPD RI

Dalam pengelolaan wakaf produktif di Indonesia, Nusron mengusulkan kolaborasi dengan Bank Tanah untuk memastikan tanah wakaf tetap terjaga dan dimanfaatkan secara optimal.

“Bank Tanah bisa memegang HPL-nya, sementara di atasnya dapat dilakukan berbagai kegiatan produktif, misalnya mendukung ketahanan pangan,” jelasnya.

Acara ini turut dihadiri Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Ossy Dermawan, sejumlah pejabat tinggi madya dan pratama Kementerian ATR/BPN, serta perwakilan media nasional.

Dengan gagasan ini, Menteri Nusron berharap wakaf produktif dapat menjadi solusi inovatif dalam memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan umat secara berkelanjutan.

Berita Terkait

GEKANAS Tolak Swastanisasi PLN, Dukung Kedaulatan Energi dalam Asta Cita Presiden Prabowo
Kementerian ATR/BPN Libatkan 34 Ribu Pegawai untuk Sebarkan Informasi Kebijakan Pemerintah
Sinergi ATR/BPN dan PKP, Solusi Hunian untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Menteri ATR/BPN Optimalkan Peran Bank Tanah untuk Asta Cita Presiden Prabowo
Kementerian ATR/BPN Gelar Media Gathering, Menteri Nusron Apresiasi Peran Media
Menteri ATR/BPN Hadiri Puncak Perayaan HUT ke-53 KORPRI
Dokumen Elektronik Pertanahan Diakui Sebagai Alat Bukti di Pengadilan
Kementerian ATR/BPN Terbitkan 2,4 Juta Sertipikat Elektronik, Efisiensi Waktu Capai 35 Persen

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 20:57 WIB

GEKANAS Tolak Swastanisasi PLN, Dukung Kedaulatan Energi dalam Asta Cita Presiden Prabowo

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:10 WIB

Kementerian ATR/BPN Libatkan 34 Ribu Pegawai untuk Sebarkan Informasi Kebijakan Pemerintah

Selasa, 3 Desember 2024 - 10:07 WIB

Sinergi ATR/BPN dan PKP, Solusi Hunian untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Minggu, 1 Desember 2024 - 17:35 WIB

Menteri ATR/BPN Optimalkan Peran Bank Tanah untuk Asta Cita Presiden Prabowo

Minggu, 1 Desember 2024 - 17:09 WIB

Kementerian ATR/BPN Gelar Media Gathering, Menteri Nusron Apresiasi Peran Media

Sabtu, 30 November 2024 - 15:30 WIB

Menteri ATR/BPN Hadiri Puncak Perayaan HUT ke-53 KORPRI

Sabtu, 30 November 2024 - 08:42 WIB

Dokumen Elektronik Pertanahan Diakui Sebagai Alat Bukti di Pengadilan

Sabtu, 30 November 2024 - 08:30 WIB

Kementerian ATR/BPN Terbitkan 2,4 Juta Sertipikat Elektronik, Efisiensi Waktu Capai 35 Persen

Berita Terbaru