Berita Banten, Asajabar.com – Mengelola aset kini bukan lagi sekadar soal rekening bank atau investasi digital. Bagi masyarakat yang memiliki tanah, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) kini menghadirkan kemudahan melalui aplikasi Sentuh Tanahku, yang memungkinkan pemilik tanah memantau dan memastikan kepemilikan asetnya secara langsung hanya dari ponsel.
Salah satu pengguna aktif Sentuh Tanahku, Muhammad Rifano, mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan digital tersebut. Menurutnya, aplikasi ini memberikan pengalaman baru dalam mengelola aset pertanahan secara pribadi tanpa perlu repot mencari dokumen fisik.
“Yang paling membantu itu kita bisa melihat daftar tanah yang kita miliki, dan memastikan bahwa tanah itu memang sudah terdaftar atas nama kita,” ujar Muhammad Rifano saat ditemui di pameran Livin Festival di PIK 2, Banten, Kamis (16/10/2025).
Rifano menggambarkan aplikasi Sentuh Tanahku seperti layanan mobile banking yang menggantikan buku tabungan.
“Kalau di bank sekarang orang tidak perlu lagi pegang buku tabungan, cukup buka aplikasi untuk tahu saldo dan transaksi. Nah, Sentuh Tanahku juga begitu. Kita bisa memantau aset-aset tanah dengan mudah, tanpa khawatir dan tanpa perlu datang ke kantor pertanahan,” jelasnya.
Selain memantau kepemilikan, Rifano juga menilai fitur verifikasi data bidang tanah dalam aplikasi tersebut sangat membantu. Melalui fitur itu, masyarakat bisa memastikan keaslian sertipikat dan status tanah secara cepat dan transparan.
“Kalau mau transaksi tanah, saya sudah tidak was-was lagi. Tinggal cek lewat aplikasi, semua informasinya ada,” tambah Rifano.
Dengan aplikasi Sentuh Tanahku, masyarakat kini memiliki kendali lebih besar dalam manajemen aset pertanahan mereka. Pengguna dapat mengakses informasi sertipikat, status hak, hingga peta lokasi bidang tanah secara digital.
Kementerian ATR/BPN terus berkomitmen mengembangkan berbagai fitur layanan pertanahan berbasis digital agar semakin transparan, efisien, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di era transformasi digital.