Berita Ciamis, Asajabar.com – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ciamis menggelar sosialisasi penerapan E-Ijazah bagi jenjang Raudhatul Athfal (RA) di Aula Kemenag Ciamis, Selasa (3/6/2025).
Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari perubahan regulasi terkait penulisan ijazah yang kini dilakukan secara digital melalui sistem.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penmad) Kemenag Ciamis, Jajang Jamaludin, menjelaskan bahwa sistem E-Ijazah mulai diberlakukan sejak tahun 2024 untuk semua jenjang pendidikan di lingkungan Kemenag.
“Ijazah yang sebelumnya ditulis secara manual, kini dicetak melalui sistem. Artinya, kelulusan siswa harus terlebih dahulu ditetapkan oleh operator di sistem. Jika tidak, maka ijazah tidak bisa dicetak dan tidak akan didistribusikan kepada peserta didik,” ujar Jajang.
Ia menambahkan, petunjuk teknis (juknis) E-Ijazah sebenarnya telah diterbitkan dua bulan lalu. Namun, karena proses kelulusan di tingkat RA, MTs, dan MA baru dilakukan pada 2 Juni 2025, sosialisasi untuk jenjang RA baru bisa dilaksanakan hari ini.
Dalam kegiatan ini, para operator madrasah diberikan pembekalan teknis agar tidak terjadi kesalahan saat pencetakan ijazah. Hal ini penting karena blangko ijazah yang diterima Kemenag disesuaikan dengan data usulan dari masing-masing lembaga.
Jajang juga menekankan bahwa sistem E-Ijazah memberi jaminan validitas data peserta didik.
“Salah satu keunggulan dari sistem ini adalah tidak mungkin ada siswa yang tiba-tiba mendapatkan ijazah jika mereka tidak terdaftar sejak awal di PDUM dan tidak disinkronkan dengan sistem E-Ijazah,” jelasnya.
Menurutnya, sistem ini juga menjadi salah satu bentuk penertiban administrasi dan upaya mencegah penerbitan ijazah yang tidak sah.
“Berbeda dengan sebelumnya, kini ijazah hanya dapat dicetak setelah data siswa dinyatakan lengkap dan lulus di sistem. Prosesnya kini lebih tertib dan transparan,” tambah Jajang.
Sosialisasi E-Ijazah dilakukan secara bertahap. Untuk jenjang Madrasah Aliyah (MA), kegiatan serupa telah dilaksanakan satu bulan sebelumnya.