Berita Ciamis, Asajabar.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ciamis menyelenggarakan Latihan Kader Da’i (LKD) di Gedung Islamic Center Ciamis.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai 23 hingga 24 Desember 2024, dengan tujuan membekali para calon da’i agar mampu berdakwah secara efektif di teknologi dan kecerdasan buatan (AI).
Ketua MUI Kabupaten Ciamis, Drs. KH. Saeful Ujun, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mencetak da’i yang handal dan berwawasan luas.
Selain itu, para peserta dibekali pemahaman tentang metodologi dakwah, baik secara tradisional dari mulut ke mulut maupun melalui media sosial.
“Saat ini, kita sedang menghadapi perubahan yang dipicu oleh teknologi dan kecerdasan buatan (AI), maka dari itu konten media sosial seperti YouTube dan TikTok harus dimanfaatkan untuk berdakwah.
Peserta akan belajar cara menyampaikan dakwah yang benar sesuai ajaran Rasulullah,” ujar Saeful Ujun.
Peserta dari Seluruh Kecamatan
Pelatihan ini diikuti oleh 81 peserta, masing-masing dua orang perwakilan (1 putra dan 1 putri) dari 27 kecamatan di Kabupaten Ciamis.
Para peserta berasal dari berbagai latar belakang, seperti pondok pesantren dan masyarakat umum, dengan syarat usia di bawah 30 tahun.
“Setelah pelatihan, mereka akan berkoordinasi dengan ketua MUI kecamatan untuk mempraktikkan dakwah di lingkungan masing-masing,” tambahnya.
Durasi Pelatihan Terbatas
Meski idealnya pelatihan diadakan dalam lima sesi pertemuan, keterbatasan anggaran membuat kegiatan ini hanya berlangsung selama dua hari satu malam.
Meski begitu, Saeful Ujun menekankan pentingnya kesiapan materi dakwah.
“Dai harus mempersiapkan materi secara matang, mulai dari akidah, akhlak, hingga etika dakwah. Tidak boleh asal-asalan, karena dakwah itu harus sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya.”
Pendekatan Dakwah yang Tepat
Saeful Ujun juga menyoroti pentingnya memahami audiens dalam berdakwah.
“Seorang da’i harus tahu siapa yang diajak bicara, apakah itu orang tua, anak muda, santri, atau masyarakat umum. Dakwah tidak selalu harus di atas panggung, tetapi bisa dilakukan dalam obrolan kecil yang lebih personal,” ujarnya.
Para peserta diharapkan menguasai ilmu agama, seperti akidah, fikih, tauhid, dan tasawuf, serta memahami program-program pemerintah baik di tingkat lokal maupun nasional.
Mereka juga diharapkan menjadi penasihat yang bijak bagi masyarakat, sesuai dengan level dan situasi yang dihadapi.
Dengan pelatihan ini, MUI Kabupaten Ciamis berharap dapat mencetak da’i muda yang mampu membawa dakwah ke arah yang lebih relevan dengan tantangan zaman, tanpa melupakan esensi ajaran agama. (PUTRI/TONY)
Penulis : Putri
Editor : Tony, Z