Pemerintah Kabupaten Ciamis Melalui DP2KBP3A Targetkan Angka Stunting di Ciamis Bisa Turun

- Penulis

Selasa, 15 Agustus 2023 - 12:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Angka Stunting Bagi Kader BKB Pengasuh 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Angka Stunting Bagi Kader BKB Pengasuh 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Berita Ciamis, Asajabar.com – Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menargetkan kasus angka stunting di Kabupaten Ciamis bisa turun diangka 14 persen pada tahun 2024.

Menurutnya, angka stunting di Ciamis ditahun 2021 berada diangka 16 persen, namun ditahun 2022 angka kasus stunting tersebut naik menjadi 18,6 persen,” ucap Kepala DP2KBP3A Kabupaten Ciamis, Dr. Dian Budiana, M.Si, kepada Asajabar, Selasa (15/8/2023).

“Kenaikan angka stunting di Ciamis tersebut menjadi garapan serius pemerintah, apalagi target nasional menginginkan kasus stunting bisa turun hingga 14 persen,” ungkap dia.

Kenaikan angka stunting di Ciamis dipengaruhi beberapa faktor diantaranya masih banyaknya anak-anak remaja yang mengalami gejala kurang darah (anemia).

“Anemia adalah salah satu faktor risiko terjadinya stunting, remaja putri yang menderita anemia ketika menjadi ibu hamil berisiko melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR) dan stunting.

Ia juga meminta untuk mengecek jika ada remaja yang mengalami gejala anemia, bawa ke Puskesmas, dan upayakan untuk mengonsumsi tablet penambah darah.

Dian juga mengintruksikan supaya para petugas BKB terus melakukan edukasi terhadap masyarakat yang ada di desanya masing-masing.

Baca Juga :  Pemkab Ciamis Pangkas Anggaran Hibah Keagamaan 2025 Sebesar 34 Persen

Petugas BKB diharapkan terus mengedukasi masyarakat terkait pentingnya 1000 HPK, karena jika 1000 HPK lewat tidak akan mengeliminasi permasalahan angka stunting.

Dian menjelaskan, 1000 HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari).

Pada periode itulah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang.

Salah satu kunci utama dalam penanganan masalah stunting yaitu pola pengasuhan sejak 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Untuk itu masyarakat atau keluarga perlu mendapat pengetahuan tentang pengasuhan yang ideal dimulai sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

“Dengan program 1000 HPK itu, angka stunting dapat tereliminasi, walaupun tidak bisa dihilangkan angka kasusnya, paling tidak angka stunting dapat diperkecil kejadiannya,” kata Dian.

Salah Satu Upaya DP2KBP3A Ciamis Menurunkan Angka Stunting Melalui Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Angka Stunting Bagi Kader BKB Pengasuh 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Ciamis, Dian Budiana mengaku bahwa pihaknya terus berupaya menekan angka stunting di Kabupaten Ciamis.

Baca Juga :  Proyek Foodcourt Rp34,5 Miliar Digenangi Air, Pengamat Soroti Perencanaan dan Otonomi Daerah

Menurutnya melalui kegiatan yang telah diselenggarakan selama dua hari terhitung 14-15 Agustus 2023 yang berlangsung di Aula Korpri tersebut sebuah upaya DP2KBP3A menurunkan angka stunting di Kabupaten Ciamis.

“Kegiatan itu merupakan pembekalan untuk tim pendamping keluarga dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten Ciamis,” ucap Dian.

Dia mengatakan, pelatihan maupun sosialisasi pembekalan tersebut telah dihadiri beberapa narasumber diantaranya dari BKKBN Jawa Barat, Dinkes dan DPMD.

“Kita harapkan dengan adanya peningkatan kapasitas ini, berbagai materi yang telah disampaikan oleh narasumber dapat dimengerti sehingga mereka dapat melaksanakan sesuai ilmu yang didapat selama dua hari ini.

Adapun peserta yang mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas tersebut diantaranya para Kepala UPT, Penyuluh Keluarga Berencana, Tenaga P3K Penyuluh Keluarga Berencana dan Kader Bina Keluarga Balita (BKB).

Dian mengaku bahwa setelah adanya pembekalan tersebut, action lanjutannya adalah bagaimana menangani tentang program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Jadi penanganan program 1000 HPK konsentrasinya harus lebih maksimal, jangan sampai program 1000 HPK’nya terlewatkan,” tegasnya. (TONY/ASAJABAR)

Berita Terkait

Baznas Ciamis Targetkan 200 Unit Program Pembangunan untuk Rutilahu
Pemkab Ciamis Pangkas Anggaran Hibah Keagamaan 2025 Sebesar 34 Persen
Desa Purwasari Ditetapkan sebagai Lokasi Kegiatan Akses Reforma Agraria 2025
Koperasi Merah Putih Dianggap Peluang, Bukan Ancaman bagi Koperasi Eksisting
Penyebab Food Court Alun-Alun Ciamis yang Didanai Puluhan Miliar Tergenang Air
Dua Calhaj Gagal Berangkat, Kloter Kedua Hanya Memberangkatkan 182 Orang
Pemkab Ciamis Resmikan Rest Area Strategis Terintegrasi dengan Situs Budaya
Nasabah Tuntut BMT Miftahussalam Ciamis Kembalikan Dana Rp7,4 Miliar

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 06:55 WIB

Baznas Ciamis Targetkan 200 Unit Program Pembangunan untuk Rutilahu

Senin, 19 Mei 2025 - 08:22 WIB

Pemkab Ciamis Pangkas Anggaran Hibah Keagamaan 2025 Sebesar 34 Persen

Minggu, 18 Mei 2025 - 13:46 WIB

Desa Purwasari Ditetapkan sebagai Lokasi Kegiatan Akses Reforma Agraria 2025

Sabtu, 17 Mei 2025 - 17:07 WIB

Koperasi Merah Putih Dianggap Peluang, Bukan Ancaman bagi Koperasi Eksisting

Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:33 WIB

Penyebab Food Court Alun-Alun Ciamis yang Didanai Puluhan Miliar Tergenang Air

Kamis, 15 Mei 2025 - 23:04 WIB

Pemkab Ciamis Resmikan Rest Area Strategis Terintegrasi dengan Situs Budaya

Kamis, 15 Mei 2025 - 22:04 WIB

Nasabah Tuntut BMT Miftahussalam Ciamis Kembalikan Dana Rp7,4 Miliar

Rabu, 14 Mei 2025 - 14:25 WIB

Proyek Foodcourt Rp34,5 Miliar Digenangi Air, Pengamat Soroti Perencanaan dan Otonomi Daerah

Berita Terbaru

error: Content is protected !!