Berita Ciamis, Asajabar.com – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Ciamis telah mengumumkan rencana peluncuran program yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pertanian ramah lingkungan.
Program yang diberi nama Sekolah Lapang Pertanian Ramah Lingkungan ini masih dalam tahap sosialisasi, dengan harapan dapat memberikan pembelajaran yang bermanfaat bagi masyarakat petani.
Kabid Penyuluhan DPKP Ciamis, Novi Nuryanti, menjelaskan bahwa program ini akan ditujukan kepada petani yang dipilih secara khusus berdasarkan kriteria tertentu,” ujarnya kepada Asajabar, Senin (26/2/2024).
“Kami akan mengambil satu kelompok tani dari setiap kecamatan untuk mengikuti sekolah lapang ini, yang dipilih melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD),” ujarnya.
Dari total 25 petani yang akan mengikuti program ini, sebanyak 13 di antaranya adalah petani muda.
Novi menambahkan, program tersebut akan berlangsung selama 4 bulan, di mana peserta akan menerima pelatihan tentang berbagai aspek pertanian, termasuk pembuatan pupuk organik, dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Sementara dalam rangka menyamakan konsep penyelenggaraan Sekolah Lapang dan memberikan pembekalan kepada para penyuluh pendamping, akan diselenggarakan Training of Trainer yang pelaksanaannya bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
Selain pembelajaran pertanian, para peserta juga akan mendapat kesempatan untuk mengikuti program sekolah kesetaraan secara gratis.
Kabid PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Ciamis, Eka Yudha Katresna, menjelaskan bahwa peserta yang belum menyelesaikan pendidikan akan didorong untuk mengikuti program sekolah paket di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
“Kami akan mendorong mereka untuk mengikuti program sekolah paket A, B, atau C, sehingga selain memperoleh keterampilan dalam bertani, mereka juga akan mendapat ijazah dari program sekolah paket,” kata Eka.
Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda bagi petani, tidak hanya dalam hal peningkatan keterampilan bertani, tetapi juga dalam pencapaian pendidikan melalui program sekolah paket,” ucapnya. (TONY/ASAJABAR)