Berita Ciamis, Asajabar.com – Pemilu 2024 semakin dekat, para calon anggota legislatif (Caleg) pun berlomba-lomba untuk menarik perhatian masyarakat dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memasang baliho atau banner sebagai alat peraga kampanye (APK) di lokasi-lokasi strategis.
Namun, tidak demikian halnya dengan Hj. Tina Wiryawati SH, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Gerindra.
Perempuan yang kembali maju untuk DPRD Jabar Dapil Jabar 13 ini memilih untuk tidak banyak memasang APK. Ia lebih suka turun langsung ke masyarakat dan membantu mereka dalam hal-hal yang dibutuhkan.
“Apalah arti sebuah baliho, bahkan jika kita pasang banyak-banyak juga, toh malah membuat polusi mata yang memandang,” ujar Tina saat dikonfirmasi oleh Asajabar, Selasa (23/1/2024).
Tina menambahkan, banyak APK yang tidak mengindahkan aturan dan malah dicopot paksa oleh petugas. Ia menganggap hal itu sebagai pemborosan dan tidak efektif.
“Daripada mubazir, kalau saya pribadi, lebih memilih biayanya digunakan untuk bantu masyarakat dalam hal sekecil apapun kebutuhan mereka,” katanya.
Tina, yang merupakan anak buah dari Prabowo Subianto, ketua umum Partai Gerindra, dikenal sebagai sosok yang aktif dan peduli terhadap masyarakat di dapilnya.
Ia sering melakukan sosialisasi program Pemprov Jabar, menginisiasi desa wisata, membina UMKM, mendorong bantuan untuk lansia, menangani masalah PJU dan sampah, serta merealisasikan keluhan masyarakat.
Kiprah Tina ini mendapat apresiasi dari sejumlah warga di dapil Jabar 13, yang meliputi Kabupaten Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran.
Mereka mengaku tahu dan mengenal Tina dari berbagai pemberitaan di media massa dan media sosial.
“Meski saya bukan anggota parpol, saya sering baca berita tentang Ibu Tina. Saya acungkan jempol untuk beliau, karena sering terlihat turun ke masyarakat. Jauh sebelum masa kampanye ini ramai,” ungkap Salsa, salah seorang warga Kabupaten Ciamis.
Salsa juga setuju jika masyarakat pintar menentukan pilihan dalam Pemilu 2024 nanti, dengan tidak melihat janji-janji manis para caleg yang dilihat di baliho-baliho.
“Toh, jika caleg ini memang banyak turun membantu masyarakat, pemilih juga tidak akan lari kemana pilihan mereka,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ujang, warga Pangandaran, yang mengaku baru kenal sosok Tina saat ada kunjungan ke desanya.
“Memang belum kenal beliau, tapi saat melihat keikhlasannya untuk mendengar keluhan kami, dan langsung merealisasikan tanpa banyak bicara, saya sendiri jadi akan menjatuhkan pilihan ke beliau untuk DPRD Jabar nanti,” tandasnya.
Tina juga dikenal sebagai caleg yang anti menggunakan program bantuan dari pemerintah untuk memikat agar dipilih masyarakat.
Ia menegaskan bahwa bantuan tersebut bukan milik caleg tertentu dan tidak boleh diklaim untuk meraih suara.
“Bantuan dari pemerintah ini bukan bantuan dari caleg tertentu. Jangan diklaim hanya untuk meraih suara.
Masyarakat jangan dibodohi, dan kampanye dengan menggunakan fasilitas program bantuan dari pemerintah ini jelas melanggar aturan kampanye,” tutur Tina. (TONY/ASAJABAR)