Berita Ciamis, Asajabar.com – Kabupaten Ciamis kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Kali ini, melalui program unggulan yang digagas oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Ciamis, dua inovasi berhasil meraih penghargaan bergengsi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.
Prestasi pertama diraih oleh Rumah DataKu Desa Payungagung, Kecamatan Panumbangan, yang berhasil meraih Juara 2 Nasional Kategori Digital dalam ajang Apresiasi Rumah DataKu.
Sementara itu, Kampung KB Magot di Desa Pawindan, Kecamatan Ciamis, meraih Juara 3 Lomba Kampung Keluarga Berkualitas (KB) tingkat nasional.
Kepala DP2KBP3A Ciamis, dr. Yoyo, MM.Kes, menyampaikan bahwa pengumuman penghargaan tersebut dikeluarkan pada 1 Juli 2025 untuk Apresiasi Rumah DataKu, sesuai dengan surat nomor 820/PD.03.D1/2025. Sedangkan penghargaan Kampung KB diumumkan pada 30 Juni 2025 melalui surat nomor 1139/KK.01/D4/2025.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi desa-desa lain di Ciamis untuk membangun kampung berkualitas. Rumah DataKu berisi data yang lengkap dan valid, yang menjadi dasar dalam menyusun program pembangunan, baik dari aspek pendidikan, sosial, hingga ekonomi,” jelas dr. Yoyo.
Tahapan Penilaian dan Inovasi Unggulan
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Penyuluhan (Dalduk), Ir. Djafar Shiddiq, M.Si, menjelaskan bahwa proses penilaian dilakukan dalam beberapa tahapan.
Mulai dari seleksi administrasi berupa profil Kampung KB dan Rumah DataKu, penilaian video dokumentasi, hingga wawancara dengan pengurus, kepala desa, serta instansi terkait.
Menurut Djafar, inovasi yang dikembangkan menjadi kunci keberhasilan. Di Desa Payungagung, Rumah DataKu telah terintegrasi dengan aplikasi SiPagung (Sistem Informasi Desa Payungagung), sehingga data yang sebelumnya terbatas hanya untuk kalangan tertentu, kini bisa diakses oleh masyarakat umum.
“Integrasi ini memberikan transparansi dan memudahkan semua pihak, termasuk akademisi dan lembaga lainnya, dalam menggunakan data untuk intervensi program atau penelitian,” ungkapnya.
Sementara itu, di Kampung KB Magot, inovasi unggulan mencakup budidaya maggot, pemanfaatan lahan pekarangan, serta pengelolaan sampah.
Program ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga berdampak langsung pada ekonomi dan lingkungan masyarakat setempat.
Kolaborasi Lintas Sektor dan Dampak Nyata
Baik program Kampung KB maupun Rumah DataKu memerlukan keterlibatan lintas sektor.
Djafar menekankan bahwa keberhasilan ini bukan hasil kerja satu instansi saja, tetapi hasil sinergi antara berbagai dinas dan lembaga, baik di tingkat kabupaten maupun vertikal.
“Dampaknya sangat terasa. Rumah DataKu memberikan akses data yang sangat dibutuhkan untuk perencanaan pembangunan.
Sementara Kampung KB berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tambahnya.
Ciamis kini telah membentuk Kampung KB di seluruh desa dan kelurahan. Ke depan, keberhasilan ini diharapkan menjadi model pengembangan program serupa di wilayah lain, sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara luas oleh masyarakat dan pemerintahan desa.













