Berita Ciamis, Asajabar.com – Dinas Sosial Provinsi Sumatra Barat dan Dinas Sosial Kota Padang melakukan kunjungan Studi Tiru Tentang Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) ke Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Kunjungan rombongan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ciamis di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Ciamis pada Rabu 21 Juni 2023.
Kadinsos Kabupaten Ciamis, Eka Permana Oktaviana, S.T.,M.A.P mengaku dengan adanya kunjungan tersebut merupakan suatu kebanggaan untuk Pemkab Ciamis dan khususnya Dinas Sosial,” ujarnya kepada Asajabar.com.
Menurutnya, kedatangan mereka yakni untuk melakukan penelitian maupun investigasi dan juga studi tiru terkait berbagai inovasi yang dilakukan oleh pendamping PKH di Kabupaten Ciamis.
“Jumlahnya mereka ada 90 orang, kemudian mereka membagi dua kelompok untuk melakukan penelitian ke lokasi tempat inovasi itu dikembangkan.
Eka menjelaskan, studi tiru yang dilakukan rombongan tersebut hanya 1 hari lamanya. Ia memaksimalkan waktu untuk menyerap ilmu inovasi yang ada di PKH Ciamis.
“Ia juga menyebut bahwa inovasi keberhasilan PKH di Kabupaten Ciamis tidak terlepas dari adanya kolaborasi dari semua pihak.
Jadi memang keberhasilan yang kita raih itu tidak terlepas dari adanya kolaborasi yang baik antara pihak pemerintah, non pemerintah dan juga keluarga penerima manfaat (KPM).
Dengan kolaborasi yang baik itu kata Eka, berbagai program inovasi akan dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat sesuai apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Eka menyebutkan bahwa, dengan program inovasi misalnya PKH Shop, mereka masyarakat (KPM) yang sudah graduasi dapat mampu menguliahkan anaknya ke Perguruan Tinggi (PT), baik itu PT swasta maupun negeri.
“Meski rata-rata pendidikan orangtuanya sampai jenjang sekolah dasar (SD), namun mereka mampu berusaha bagaimana caranya untuk menguliahkan anaknya.
Ia menambahkan bahwa Dinsos akan terus mendorong supaya program inovasi PKH terus berlanjut dan dapat dikembangkan, sehingga masyarakat yang berada di program PKH tersebut bisa graduasi dan tidak selalu ketergantungan bantuan dari pemerintah.
“Eka khawatir jika masyarakat terus-terusan ketergantungan dengan bantuan dari pemerintah, karena jika sewaktu-waktu program bantuan itu tidak ada, maka masyarakat dikhawatirkan belum siap untuk mandiri. (TONY/ASAJABAR)