Berita Ciamis, Asajabar.com – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Ciamis mencatat tiga kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pelecehan terhadap anak sepanjang awal tahun hingga Maret 2025.
Plt Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP2KBP3A Ciamis, Elis Lismayani, mengungkapkan bahwa dari tiga kasus tersebut, satu merupakan kasus KDRT, sementara dua lainnya adalah kekerasan terhadap anak. Saat ini, seluruh kasus masih dalam proses penanganan.
“Kasus-kasus ini sedang kami proses sesuai standar yang ada. Saat ini kami juga terus melakukan pendampingan kepada korban,” ujarnya kepada Asajabar, Selasa (11/3/2025).
Elis menekankan pentingnya pelaporan dari korban, keluarga, masyarakat, hingga tenaga medis jika menemukan indikasi kekerasan. Setelah laporan diterima, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) akan menindaklanjuti dengan serangkaian tahapan, mulai dari penjangkauan korban, pendampingan, hingga mediasi.
“Pendampingan ini bisa melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian, advokat, tenaga kesehatan, dan psikolog, tergantung dari jenis dan dampak kasusnya. Jika diperlukan, korban bisa ditempatkan di rumah aman (safe house) atau lembaga khusus,” jelas Elis.
Dorongan Pembentukan UPTD PPA
Sebagai langkah strategis dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak, DP2KBP3A Ciamis berencana membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).
Saat ini, pembentukannya sudah memasuki tahap kajian akademik di Fakultas Hukum dan sedang dalam pembahasan di Organisasi Setda dan Bagian Hukum.
Menurut Elis, UPTD PPA akan berperan sebagai lembaga khusus yang menangani kasus kekerasan secara lebih teknis dan terstandarisasi.
“UPTD PPA ini ibarat puskesmas, tempat masyarakat bisa langsung datang untuk mendapatkan bantuan dalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” katanya.
Ia berharap pembentukan UPTD PPA bisa rampung pada akhir tahun 2025, meskipun masih perlu persiapan lebih lanjut terkait lokasi, sumber daya manusia, serta kebutuhan lainnya.
Gerakan Ramadan Ramah Anak untuk Cegah Kekerasan
Sebagai bagian dari upaya pencegahan kekerasan terhadap anak, DP2KBP3A Ciamis juga menggencarkan sosialisasi Gerakan Ramadan Ramah Anak. Gerakan ini bertujuan meningkatkan pengasuhan, mengurangi kekerasan, serta memperkuat karakter anak selama bulan Ramadan.
Elis menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA) yang kemudian diteruskan oleh DP2KBP3A Ciamis melalui berbagai media.
Salah satu imbauan utama dalam gerakan ini adalah penerapan “Satu Jam Berkualitas Bersama Keluarga Tanpa Gawai”. Melalui kebijakan ini, masyarakat diajak untuk meningkatkan interaksi dengan anak-anak tanpa gangguan perangkat elektronik, sehingga dapat mempererat hubungan keluarga, menjaga kesehatan mental, dan meningkatkan keterlibatan anak dalam aktivitas rumah tangga.
“Kami berharap program ini dapat mengurangi angka kekerasan terhadap anak dengan meningkatkan peran keluarga dalam pengasuhan yang lebih baik,” pungkas Elis. (TONY)