Menteri ATR/BPN Komitmen Alokasikan Tanah Telantar untuk Program Tiga Juta Rumah

- Penulis

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid.

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid.

Berita Bandung, Asajabar.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menegaskan komitmennya untuk mendukung program pembangunan Tiga Juta Rumah. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mengalokasikan tanah telantar bagi kebutuhan permukiman nasional.

Nusron Wahid mengungkapkan, sekitar 79 ribu hektare tanah yang terindikasi telantar akan digunakan untuk mendukung program ini. Ia menambahkan bahwa potensi total tanah telantar di Indonesia mencapai 1,3 juta hektare, dengan 854.662 hektare di antaranya berasal dari lahan Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB), dan Hak Pengelolaan (HPL) yang telah habis masa berlakunya.

“Tanah-tanah ini harus dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kemakmuran rakyat,” ujar Nusron Wahid dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Real Estat Indonesia (REI) yang berlangsung di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Kamis (5/12/2024).

Identifikasi Enam Aspek Strategis

Dalam mendukung program pembangunan perumahan, Nusron juga mengidentifikasi enam aspek di bidang pertanahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan pelaku usaha properti. Aspek tersebut meliputi penyediaan tanah, sertipikasi tanah, Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR), perlindungan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD), pengelolaan Hak Tanggungan, dan layanan Roya.

Baca Juga :  Menteri ATR/BPN Imbau Warga Jaga Sertipikat Tanah, Jangan Asal Tanda Tangan

“Semua ini terkait langsung dengan pengembang dan konsumen, sehingga perlu dioptimalkan agar mempermudah proses pembangunan rumah dan permukiman,” jelas Nusron.

Ia juga meminta para pengembang untuk memeriksa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di masing-masing daerah guna memastikan pemanfaatan ruang sesuai dengan aturan. Saat ini, baru 553 RDTR yang selesai dari target 2.000 RDTR.

“Kami telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri agar kepala daerah terpilih segera menyusun RDTR, karena ini akan sangat membantu dunia usaha,” tambahnya.

Upaya Pengendalian Alih Fungsi Lahan

Menteri Nusron menyoroti pentingnya pengendalian alih fungsi lahan, terutama sawah. Setiap tahun, alih fungsi lahan sawah di Indonesia mencapai 100-150 ribu hektare, yang berpotensi mengganggu target swasembada pangan nasional.

“Dalam aturan yang baru, jika sawah digunakan untuk keperluan lain, pengembang wajib menggantinya dengan lahan sawah baru. Kami juga sedang menyusun Peraturan Pemerintah (PP) tentang LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) nasional, yang akan dirampungkan pada kuartal pertama 2025,” ungkap Nusron.

Baca Juga :  Menteri ATR/BPN Buka Rapat Perdana Proyek LANDLAB

Transformasi Layanan Pertanahan

Dalam kesempatan itu, Nusron juga berkomitmen meningkatkan layanan pertanahan, termasuk sertipikasi tanah, pengelolaan Hak Tanggungan, dan Roya. Ia menegaskan pentingnya transformasi layanan untuk menghilangkan pungutan liar.

“Kami terus berupaya merapikan layanan agar lebih transparan dan efisien. Namun, proses ini membutuhkan waktu,” kata Nusron.

Kehadiran Tokoh Penting

Rakernas REI turut dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. Hadir pula Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, Jonahar; Kepala Biro Hubungan Masyarakat ATR/BPN, Harison Mocodompis; serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat, Yanuar Hikmat Ginanjar.

Langkah-langkah strategis yang diambil Kementerian ATR/BPN diharapkan dapat mempercepat pencapaian target pembangunan Tiga Juta Rumah, sekaligus mendorong pemanfaatan tanah untuk kesejahteraan rakyat.

Berita Terkait

Menteri ATR/BPN Buka Rapat Perdana Proyek LANDLAB
Menteri ATR/BPN Imbau Warga Jaga Sertipikat Tanah, Jangan Asal Tanda Tangan
Menteri ATR/BPN Serahkan 811 Sertipikat Konsolidasi Tanah di Parangtritis
Dirjen PHPT Tekankan Pentingnya Pola Pikir Adaptif dalam Era Transformasi Digital
Wamen ATR/BPN Ajak Taruna STPN Jadi Pemimpin yang Membumi dan Berkarakter
Wamen ATR/BPN Tinjau Layanan Pertanahan di Kulon Progo
Percepat Sertifikasi Tanah, Menteri ATR/BPN Serahkan 875 Sertipikat di Sumatera Utara
Kementerian ATR/BPN Anugerahkan WTAB kepada 11 Kantor Pertanahan Berintegritas

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 06:55 WIB

Baznas Ciamis Targetkan 200 Unit Program Pembangunan untuk Rutilahu

Senin, 19 Mei 2025 - 08:22 WIB

Pemkab Ciamis Pangkas Anggaran Hibah Keagamaan 2025 Sebesar 34 Persen

Minggu, 18 Mei 2025 - 13:46 WIB

Desa Purwasari Ditetapkan sebagai Lokasi Kegiatan Akses Reforma Agraria 2025

Sabtu, 17 Mei 2025 - 17:07 WIB

Koperasi Merah Putih Dianggap Peluang, Bukan Ancaman bagi Koperasi Eksisting

Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:33 WIB

Penyebab Food Court Alun-Alun Ciamis yang Didanai Puluhan Miliar Tergenang Air

Kamis, 15 Mei 2025 - 23:04 WIB

Pemkab Ciamis Resmikan Rest Area Strategis Terintegrasi dengan Situs Budaya

Kamis, 15 Mei 2025 - 22:04 WIB

Nasabah Tuntut BMT Miftahussalam Ciamis Kembalikan Dana Rp7,4 Miliar

Rabu, 14 Mei 2025 - 14:25 WIB

Proyek Foodcourt Rp34,5 Miliar Digenangi Air, Pengamat Soroti Perencanaan dan Otonomi Daerah

Berita Terbaru

error: Content is protected !!