Berita Ciamis, Asajabar.com – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warga, Kantor ATR/BPN Kabupaten Ciamis berkomitmen untuk mendukung program gerakan reforma agraria dengan menggali potensi desa yang ada.
“Reforma agraria tidak semata-mata tentang redistribusi tanah dan pembagian sertifikat, tetapi juga tentang penataan akses dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Ricky Rahmadi, Kasi Penataan dan Pemberdayaan BPN Kabupaten Ciamis.
Ia menyampaikan hal ini di Balai Ternak kambing perah milik BUMDes Panji Boma, Senin (22/4/2024).
Desa Werasari, yang terletak di wilayah Kecamatan Sadananya, menjadi sorotan karena potensinya yang luar biasa.
Menurut Ricky, desa ini memiliki potensi yang signifikan dalam usaha peternakan, khususnya produksi susu perah kambing etawa, serta dalam sektor pertanian dengan komoditas seperti kencur, durian, dan singkong.
Potensi Desa Werasari ini, lanjut Ricky, dapat dikembangkan menjadi agrowisata yang menguntungkan, tidak hanya untuk desa tetapi juga untuk masyarakatnya.
Dalam kunjungan tersebut, selain menggelar diskusi dengan berbagai pihak termasuk SKPD, rombongan dari Kantor ATR/BPN Kabupaten Ciamis juga meninjau langsung kandang kambing etawa yang menjadi pusat produksi susu perah oleh BUMDes Panji Boma.
Keberhasilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Panji Boma di Desa Werasari, Kecamatan Sadananya, dalam mengembangkan usaha perah susu kambing etawa, menjadi contoh yang patut ditiru.
Dengan kandang berukuran 15×5 meter dan populasi 71 ekor kambing, BUMDes ini berhasil memproduksi 20 liter susu kambing etawa setiap hari.
Direktur BUMDes Panji Boma, Ending Muhtadin mengaku bahwa dalam sehari bisa mengumpulkan 20 liter.
Jika dihitung dalam satu bulan, kita bisa mendapatkan 600 liter susu kambing etawa,” ucapnya kepada Asajabar.
Susu kambing berkualitas ini dijual ke perusahaan dengan harga Rp 16.000 per liter.
Dengan proses pengolahan lebih lanjut seperti pasteurisasi, harga jual bisa mencapai Rp 50.000 per liter,” kata Ending.
Menurut Ending, sebagian dari produksi susu kambing itu diolah menjadi yogurt dan susu kemasan botol 250 ml dan dipasarkan ke warung-warung dengan berbagai varian rasa.
Dengan produk yang telah memiliki izin PIRT dan label Halal, BUMDes Panji Boma kini berambisi untuk mendapatkan izin dari Depkes dan BPOM, sebagai langkah selanjutnya dalam memastikan kualitas dan keamanan produk mereka.
“Produk kita telah memiliki izin PIRT dan label halal, selanjutnya kita akan menempuh izin dari Depkes dan BPOM,” ungkapnya.
Dengan target pendapatan sebesar Rp 150 juta di tahun 2024, BUMDes Panji Boma optimis akan melanjutkan tren positif setelah berhasil meraih omzet Rp 40 juta di tahun 2023.
Selain susu kambing etawa, mereka juga menawarkan anakan kambing jenis sapera (kambing hasil persilangan antara kambing saanen dan peranakan etawa) sebagai bagian dari diversifikasi produk mereka.
Selain didukung SDM yang cukup memadai, BUMDes Panji Boma juga mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Werasari, Didin Tarsudin.
Didin mengungkapkan bahwa program ternak kambing etawa yang digagas melalui BUMDes Panji Boma sejak tahun 2022 telah mendapatkan penyertaan modal awal sebesar Rp 115 juta pada tahun 2023 dan Rp 125 juta pada tahun 2024, dengan total 100 ekor kambing etawa.
Tidak hanya berdampak terhadap pendapat asli desa (PADes), Desa Werasari Sadananya juga berhasil menciptakan lapangan kerja bagi masyarakatnya. (TONY/ASAJABAR)