Berita Ciamis, Asajabar.com – SMAN 1 Ciamis resmi memulai pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (14/4/2025).
Program ini menyasar seluruh siswa kelas 10 dan 11, sedangkan kelas 12 tidak termasuk karena telah memasuki masa akhir pembelajaran.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Ciamis, Jaen, menjelaskan bahwa total siswa penerima MBG mencapai 858 orang.
“Untuk kelas 10 ada 431 siswa, dan kelas 11 ada 427 siswa yang menerima makan siang gratis dari program ini,” ujar Jaen.
Meski berada di wilayah perkotaan, SMAN 1 Ciamis baru mulai menerima distribusi MBG pada hari itu.
“Hari ini merupakan pertama kalinya kami menerima makan bergizi gratis ini. Untuk isi menunya kami belum tahu pasti, tapi kemasannya seperti makanan di rumah sakit. Minuman dibawa sendiri oleh siswa, dan mereka juga diminta membawa sendok serta garpu dari rumah,” jelas Jaen.
Ia menambahkan, waktu makan dijadwalkan pada istirahat kedua sekitar pukul 11.45 WIB, dengan alokasi waktu sekitar 30 menit agar siswa masih sempat beristirahat dan melaksanakan salat Dzuhur.
“Kami berharap program ini benar-benar bermanfaat, khususnya bagi siswa yang membutuhkan. Kami juga mengimbau agar siswa dapat mensyukuri dan tidak menyia-nyiakan makanan yang disediakan. Awalnya mungkin butuh adaptasi, tapi ini langkah baik untuk pembiasaan pola makan sehat,” ungkapnya.
Kepala SPPG Kertasari, Kardika Indra Wacana, menjelaskan bahwa pada tahap awal pihaknya menyuplai makanan ke 20 sekolah dengan jumlah total 3.070 paket.
“Hari ini kita mulai pendistribusian secara simbolis, dan SMAN 1 Ciamis menjadi salah satu sekolah yang menerima. Menu yang diberikan telah dirancang oleh ahli gizi, seperti nasi, ayam, sayur buncis, kentang, tahu, serta buah jeruk,” ujar Kardika.
Ia berharap program ini dapat membantu menurunkan angka stunting, meningkatkan daya tahan tubuh, serta membentuk kebiasaan makan sehat pada anak-anak.
“Tujuannya bukan hanya mencukupi gizi harian siswa, tapi juga membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan mampu bersaing di masa depan,” katanya.
Ke depan, SPPG Kertasari juga berharap program ini dapat diperluas untuk mencakup kelompok rentan lainnya, seperti ibu hamil dan balita.