Berita Ciamis, Asajabar.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis menyelenggarakan Ekspo Pendidikan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional dan menyambut hari jadi Kabupaten Ciamis yang ke-382.
Acara ini digelar di halaman Aula Dinas Pendidikan Ciamis 5-6 Juni 2024, menghadirkan berbagai inovasi dan kreativitas dari warga pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan, mengatakan bahwa tujuan dari ekspo ini adalah untuk memberikan wadah bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan untuk menampilkan karya dan inovasi mereka.
“Kami bangga dan mengapresiasi partisipasi seluruh warga pendidikan yang telah turut serta dalam ekspo ini,” ujarnya.
Ekspo ini menampilkan 42 stand, termasuk dari Universitas Terbuka yang berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Ciamis.
Beragam produk dan karya hasil inovasi siswa, guru, dan kepala sekolah dipamerkan, menunjukkan potensi dan kreativitas mereka.
“Harapan kami, melalui ekspo ini, para siswa dapat menjadi lebih kreatif dan inovatif.
Teknologi secanggih apa pun dan guru sepintar apa pun, tetaplah pendidikan bagi anak yang utama,” tambah Erwan.
Ia juga mengakui bahwa meskipun masih ada kekurangan dalam pelaksanaan, pihaknya bersama tim pendidikan akan terus berproses menuju perbaikan yang lebih baik.
Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Ciamis, Eni Rustini, menilai ekspo ini sangat bermanfaat.
“Selain memperkuat eksistensi organisasi, ekspo ini juga menjadi ajang untuk menampilkan karya-karya siswa dan guru PAUD, seperti pembuatan kipas dari bahan sederhana dan celengan dari bahan daur ulang,” jelas Eni.
Eni juga menyoroti usaha para guru PAUD dalam berinovasi dengan produk olahan makanan.
Beberapa produk makanan yang dijual oleh guru PAUD antara lain pepes kemasan dan jengkol krispi, yang kini digemari oleh masyarakat. Buah markisa dari pohon yang ada di halaman PAUD juga diolah menjadi minuman segar.
“Kami berharap ada pelatihan UMKM dari dinas terkait untuk meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan guru PAUD nonformal,” tambahnya.
Produk olahan ini dipasarkan di lingkungan sekolah untuk membantu menambah penghasilan guru PAUD.
“Meskipun gaji guru PAUD tidak mencukupi, kami tetap ikhlas mengabdi untuk mencerdaskan anak-anak bangsa,” tutup Eni. (TONY/ASAJABAR)