Berita Ciamis, Asajabar.com – Anggota Komisi II DPR RI, H. Yanuar Prihatin, M.Si meminta masyarakat untuk dapat lebih bijak dan mengendalikan diri dalam pemanfaatan penggunaan media sosial.
Menurutnya, mendekati kontestasi politik praktik ujaran kebencian dan hoax rawan terjadi di media sosial,” ujarnya usai menggelar sosialisasi di salah satu Hotel di Ciamis pada Jumat 16 Juni 2023.
Anggota DPR RI Fraksi PKB Dapil Jabar X (Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Pangandaran) tersebut mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menciptakan Pemilu yang bersih, jujur, dan adil.
Menurutnya, untuk menciptakan Pemilu yang bersih, jujur, dan adil yakni salah satunya dengan menghindari ujaran kebencian dan hoax atau kebohongan.
“Selain itu masyarakat juga harus menghindari politik uang dan menjaga kerukunan serta kebersamaan, jangan hanya karena Pemilu kemudian orang-orang bermusuhan pada akhirnya,” ucapnya.
Yanuar memandang bahwa titik rawan pasti ada di setiap wilayah di Jawa Barat, namun titik rawan tersebut sangat bergantung terhadap para tokoh yang terdapat dilingkungannya masing-masing.
“Kemudian juga kebiasaan politik yang terjadi di wilayah tersebut. Lalu selanjutnya peran kunci Bawaslu sebagai badan pengawas pemilu juga mungkin berbeda-beda.
Yanuar memberikan contoh tentang tempat di mana tingkat pendidikan orang sudah jauh lebih bagus.
“Maka hoax dan ujaran kebencian relatif ada filter meskipun tidak selalu demikian.
“Jika yang sudah berpikir rasionalitasnya, setiap informasi yang didapat pasti dilakukan chek and richek kebenerannya.
Dengan demikian, ia berpesan agar Bawaslu lebih intensif lagi mensosialisasikan Pemilu yang bersih, jujur, dan adil dan menghindari berbagai jenis larangan seperti ujaran kebencian, hoax, polotik uang dan lain-lain. Termasuk juga semua pihak agar sama-sama andil dalam mewujudkan hal tersebut.
Sebagai informasi, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia adalah salah satu dari sebelas Komisi DPR RI dengan lingkup tugas di bidang dalam negeri, sekretariat negara, dan pemilu. (TONY/ASAJABAR)