Berita Jakarta, Asajabar.com – Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar protes keras terkait keikutsertaan Israel dalam Olimpiade Musim Panas yang akan berlangsung di Paris pada 26 Juli hingga 11 Agustus 2024.
Mereka mendesak agar Israel dikeluarkan dari ajang olahraga internasional tersebut.
Ketua Pelaksana ARI-BP, Muhammad Zaitun Rasmin, menegaskan bahwa Olimpiade seharusnya menjunjung tinggi nilai persatuan dan sportivitas. Namun, tindakan Israel dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai tersebut.
Rasmin menyoroti fakta bahwa sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 350 atlet Palestina telah menjadi korban kekerasan oleh Israel.
Sebagai catatan sejarah, Komite Olimpiade Internasional (IOC) pernah melarang Afrika Selatan berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo 1964 hingga 1992 karena kebijakan apartheid yang diterapkan.
Pada 13 Juli 2023, IOC juga mengumumkan bahwa Rusia tidak akan diundang untuk mengikuti Olimpiade Paris 2024 karena agresi terhadap Ukraina.
Kekejaman yang dilakukan oleh Israel, menurut ARI-BP, belum berakhir sejak 1948 dan mencapai puncaknya pada 7 Oktober 2023 dengan tindakan genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 38.000 orang dan melukai setidaknya 89.000 orang.
“Membiarkan Israel tampil di Olimpiade Paris akan mencoreng wajah IOC dan merusak reputasi Olimpiade Paris 2024,” ujar Rasmin.
“IOC akan terlihat mendukung kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel,” ungkapnya.
ARI-BP mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung langkah-langkah berikut:
1. Mengirim surat resmi ke IOC melalui NOC Indonesia agar Israel dihapus dari kepesertaan Olimpiade Paris 2024.
2. Mendorong pemerintah Indonesia dan PBB untuk segera mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza.
Sebagai organisasi lintas agama, suku, organisasi, dan partai politik, ARI-BP menyatakan bahwa mereka cinta damai, kebenaran, dan keadilan.
Mereka juga menuntut pemerintah Prancis untuk menolak memberikan visa kepada kontingen Israel yang hendak bertanding di Olimpiade Paris 2024.
Selain itu, ARI-BP menyesalkan pertemuan warga negara Indonesia dengan petinggi Israel atau organisasi pro-Israel.
Mereka menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk Israel dan menolak keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang meniadakan Negara Palestina.
“Kami berharap ikhtiar ini dapat memberikan dampak yang luas dan membawa perdamaian serta kemerdekaan bagi Palestina,” tutup Rasmin. (GERI/ASAJABAR)