Berita Ciamis, Asajabar.com – Dosen Universitas Galuh (Unigal) sekaligus Ketua Tim Pemberdayaan Kelompok Masyarakat (PKM), Aan Suryana, M.Pd, menyerahkan puluhan peralatan mesin kepada para pengrajin besi perkakas di Dusun Karangbakti, Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jumat (13/9/2024).
Bantuan ini diberikan sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud).
Aan Suryana, yang juga dosen Pendidikan Sejarah di Unigal, menjelaskan bahwa bantuan tersebut berasal dari Kemendikbud.
Program ini merupakan kolaborasi antara Unigal dan Universitas Padjadjaran (Unpad), yang telah melakukan penelitian dan pengabdian di Kampung Dokdak, Dusun Karangbakti, sejak tahun 2020. Program ini dibiayai oleh Kemendikbud sejak tahun 2022 hingga 2024.
“Kami ingin agar sentra perkakas di Kampung Dokdak lebih dikenal luas dan menjadi ikon daya tarik wisata. Sejak awal, kami fokus pada pemasaran modern melalui marketplace dan pengembangan desa karya,” ujar Aan Suryana.
Tahun ini, program PKM difokuskan pada pengembangan wisata edukasi dengan memberikan peralatan modern kepada para pengrajin.
“Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan,” tambahnya.
Aan menjelaskan, beberapa peralatan yang diberikan antara lain mesin grinder untuk meningkatkan kualitas produk, mesin tempa untuk meningkatkan jumlah produksi harian, blower sebanyak 20 unit, gurinda tangan, mesin scroll saw, red grinder, dan mesin tempa.
Dengan peralatan ini, diharapkan para pengrajin dapat meningkatkan produksi mereka, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
“Target program ini adalah menciptakan wisata edukasi dan lapangan kerja baru, seperti pembuatan dan penjualan merchandise serta kuliner lokal,” jelas Aan.
Program ini juga akan diikuti dengan pendampingan dan evaluasi untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Ciamis, Budi Kurnia, menyambut baik program tersebut. Ia menyatakan bahwa konsep wisata edukasi di Kampung Dokdak sudah memenuhi syarat sebagai destinasi wisata.
“Kami dari Dispar Ciamis akan segera membuat simulasi kunjungan ke Kampung Dokdak. Konsep wisata edukasi ini menarik karena menampilkan proses pembuatan perkakas yang tidak semua desa mampu lakukan,” kata Budi Kurnia.
Budi juga menambahkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan aksesibilitas untuk mendukung kunjungan wisatawan ke Kampung Dokdak.
“Kami akan bekerja sama dengan desa setempat untuk memastikan mobilitas wisatawan berjalan lancar, baik dengan mobil kecil maupun transportasi lain,” jelasnya.
Program ini diharapkan dapat menambah pilihan paket wisata di Ciamis dan menarik minat wisatawan untuk mengunjungi Kampung Dokdak sebagai destinasi wisata edukasi yang unik dan menarik. (TONY/NHA/ASAJABAR)