Berita Ciamis, Asajabar.com – Anggota DPRD Kabupaten Ciamis, Mohamad Ijudin, menyampaikan apresiasi kepada Aan Suryana, M.Pd, Dosen Universitas Galuh (Unigal) sekaligus Ketua Tim Pemberdayaan Kelompok Masyarakat (PKM).
Aan Suryana bersama timnya telah secara konsisten membina para pengrajin besi perkakas di Dusun Karangbakti, Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis.
Mohamad Ijudin turut hadir dalam acara penyerahan puluhan peralatan mesin yang anggarannya bersumber dari Kemendikbud kepada para pengrajin besi perkakas, yang dilakukan oleh Aan Suryana, Jumat (13/9/2024).
Ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas upaya pemberdayaan yang telah dilakukan oleh tim PKM.
Menurutnya, pembinaan ini sangat efektif, efisien, dan membawa manfaat besar bagi masyarakat setempat.
“Ini adalah sesuatu yang luar biasa. Saya sangat berterima kasih kepada Bu Aan dan rekan-rekan yang telah memberikan pemberdayaan yang sangat efektif, efisien, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Ijudin.
Lebih lanjut, Ijudin menegaskan bahwa kehadiran para pengrajin besi di Dusun Karangbakti atau Kampung Dokdak ini merupakan potensi yang luar biasa.
“Profesi pandai besi semakin jarang ditemui, terutama di Baregbeg, khususnya di Kampung Dokdak. Pengrajin di sini sudah menjalankan usaha ini selama puluhan tahun, dan saya melihat potensi ini perlu dikembangkan lebih serius,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya merawat warisan leluhur dalam pengembangan usaha berbasis besi ini. Menurutnya, potensi usaha ini dapat menjadi identitas bagi masyarakat setempat, bahkan dapat dikembangkan lebih luas lagi.
“Kita harus merawat warisan leluhur dalam hal pengembangan usaha berbasis besi. Ini bukan hanya sekadar potensi ekonomi, tetapi juga bisa menjadi identitas bagi masyarakat di sini. Bahkan, dengan pengemasan yang tepat, potensi ini bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata yang menarik,” kata Ijudin.
Ia juga menyarankan agar potensi Kampung Dokdak dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi maupun wisata budaya.
“Ranah pariwisata sangat luas, tergantung bagaimana kita mengemasnya,” ujarnya.
Selain itu, Ijudin mendorong generasi muda untuk terlibat lebih aktif dalam pengembangan potensi desa, terutama di era digital ini. Menurutnya, strategi pengembangan harus beradaptasi dengan teknologi agar jangkauan pasar dan wisata bisa lebih luas.
“Dalam era digital ini, kita tidak bisa lagi bergerak secara konvensional. Informasi tentang Kampung Dokdak harus tersebar lebih luas, agar produksinya dikenal lebih banyak orang dan potensi wisatanya juga semakin diminati,” tutupnya. (TONY/NHA/ASAJABAR)