Berita Ciamis, Asajabar.com – Universitas Galuh Ciamis kembali mengukir prestasi dengan meraih penghargaan dalam ajang Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2024 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Kamis, 21 November 2024.
Kompetisi ini menjadi bentuk apresiasi terhadap inovasi yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ajang yang diinisiasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat tersebut diikuti oleh 1.200 peserta dari berbagai daerah dengan tema “Innovate to Elevate”.
Dalam kompetisi ini, Universitas Galuh meraih dua penghargaan bergengsi, yaitu Top 5 Inovasi untuk Patrograf Digital: Mempelopori Monitoring Persalinan dan Top 15 Inovasi untuk Kalkulating (Kalkulator Deteksi Stunting).
Inovasi Patrograf Digital
Patrograf Digital adalah inovasi berbasis teknologi untuk mempermudah pemantauan proses persalinan.
Pelopor inovasi ini, Widya Maya Ningrun, SST, M.Mes, M.Tr.Keb, menjelaskan bahwa aplikasi ini telah melalui pengembangan sejak 2015 dan kini tersedia dalam versi ketiga yang bisa diunduh di Play Store.
“Patrograf Digital merupakan transformasi dari instrumen manual berbasis kertas menjadi aplikasi berbasis Android. Alat ini membantu tenaga kesehatan, seperti bidan dan dokter, untuk lebih cepat mengambil keputusan saat terjadi komplikasi dalam persalinan,” ujar Widya.
Aplikasi ini dilengkapi fitur notifikasi otomatis yang akan memberi peringatan dini jika terjadi situasi gawat darurat, sehingga memungkinkan tindakan rujukan dilakukan lebih cepat. Saat ini, aplikasi tersebut telah digunakan oleh lebih dari 10.000 pengguna di seluruh Indonesia, termasuk bidan di Kabupaten Ciamis.
Inovasi Kalkulating (Kalkulator Deteksi Stunting)
Inovasi lainnya yang meraih penghargaan adalah Kalkulating, sebuah alat untuk mendeteksi status gizi anak.
Menurut penggagasnya, Ratna Suminar, SST, M.Tr.Keb, Kalkulating membantu menentukan status gizi balita berdasarkan parameter berat badan dan tinggi badan sesuai standar Kementerian Kesehatan.
“Kalkulator ini berbasis web, sehingga bisa diakses secara luas tanpa perlu diunduh. Dengan data sederhana seperti tanggal lahir, usia, berat badan, dan tinggi badan, pengguna dapat mengetahui status gizi anak secara cepat dan akurat,” jelas Ratna.
Inovasi ini juga telah diperluas dengan fitur tambahan yang mencakup aspek perkembangan anak, seperti deteksi masalah mental dan emosional. Sejak diperkenalkan pada 2023, Kalkulating telah digunakan di berbagai program kesehatan ibu dan anak, termasuk di posyandu, puskesmas, dan sekolah-sekolah di Kabupaten Ciamis.