Berita Kuningan, Asajabar.com – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Tina Wiryawati, S.H., M.M., melakukan kunjungan kerja ke Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., di Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Kuningan, Jalan Ir. Soekarno, Selasa (10/6/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Hj. Tina Wiryawati didampingi Rektor Universitas Galuh (Unigal) Ciamis, Prof. Dr. Dadi, M.Si., dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPARI) Semarang, Haniek Listyorini, S.E., MBA, bersama rombongan.
Kunjungan ini bertujuan memperkuat sinergi antara lembaga legislatif, institusi pendidikan tinggi, dan pemerintah daerah, khususnya dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM), pemberdayaan desa, serta peningkatan ekonomi melalui sektor pertanian dan pendidikan.
Menurut Hj. Tina, pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman (MoU) yang telah disepakati pada periode sebelumnya antara STIEPARI Semarang dan Pemerintah Kabupaten Kuningan.
Salah satu fokusnya adalah pengembangan desa wisata dan pelaksanaan Program Belajar, Bekerja, dan Mandiri (BBM).
“Program BBM ini ditujukan bagi lulusan SMK yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi namun terkendala biaya. Dengan konsep kuliah sambil bekerja, mereka tetap bisa meningkatkan kompetensi tanpa harus meninggalkan desanya,” jelas Tina.
Selain itu, rombongan juga membahas pengembangan tanaman sacha inchi (kacang sanca inci), komoditas pertanian unggulan yang telah dikembangkan oleh Unigal Ciamis dan bahkan berhasil diekspor ke Malaysia.
Tanaman ini memiliki kandungan omega-3 yang tinggi, bahkan melebihi ikan salmon, serta berpotensi mencegah stunting dan meningkatkan kecerdasan anak jika dikonsumsi secara rutin.
Rektor Unigal, Prof. Dr. Dadi, M.Si, mengungkapkan bahwa program pengembangan sacha inchi memiliki dua aspek utama, yakni sebagai bagian dari program kerakyatan yang bernilai ekonomi tinggi, serta sebagai langkah strategis dalam pembangunan kawasan perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Selain meningkatkan pendapatan masyarakat, sacha inchi juga bermanfaat bagi kesehatan. Jika masyarakat dapat menanam dan mengonsumsi secara mandiri, gizi keluarga pun akan meningkat,” ujar Dadi.
Ia juga menyebut tengah disusun rencana pertemuan antara kepala daerah di kawasan perbatasan Jabar dan Jateng untuk menyelaraskan kebijakan pembangunan lintas provinsi, guna mempercepat kemajuan ekonomi kawasan tersebut.
Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, menyambut positif usulan kerja sama tersebut.
Ia menilai sacha inchi memiliki potensi besar sebagai komoditas unggulan daerah dan mendorong agar masyarakat mulai menanamnya di pekarangan rumah masing-masing.
“Kami sangat tertarik mengembangkan sacha inchi di Kuningan. Idealnya, setiap rumah menanam satu pohon sebagai konsumsi keluarga. Selain sehat, ini juga punya nilai ekonomi tinggi,” kata Bupati.
Terkait Program BBM, Bupati menyatakan komitmennya untuk memperluas jangkauan program tersebut ke 25 desa kategori miskin ekstrem di Kabupaten Kuningan.
Ia berharap kerja sama ini mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran secara signifikan.
“Ini kolaborasi yang luar biasa. Saya sangat bersyukur dan berharap kerja sama ini segera ditindaklanjuti melalui perjanjian kerja sama (PKS) yang konkret,” pungkasnya.