Berita Ciamis, Asajabar.com – Suasana bahagia dan haru menyelimuti SD Negeri 7 Ciamis pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN), Selasa (25/11/2025).
Para siswa tampak antusias memberikan cinderamata dan permen sebagai ungkapan kasih sayang kepada para guru.
Momen tersebut juga diikuti para orang tua yang turut bersalaman dan menyampaikan apresiasi kepada tenaga pendidik.
Dadang Nurdin, salah satu perwakilan orang tua siswa, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap guru di momen HGN,” ucapnya.
Menurutnya, pemberian cinderamata dilakukan secara sederhana namun sarat makna.

“Kita mendukung Hari Guru Nasional dengan memberikan sedikit cinderamata kepada ibu dan bapak guru. Ini alakadarnya, tapi bisa menambah keakraban murid dengan gurunya, juga mempererat hubungan orang tua dengan guru,” ujarnya.
Ia juga menilai guru-guru di SDN 7 Ciamis memiliki tanggung jawab tinggi dalam mendidik siswa.
“Guru di sini baik-baik, bertanggung jawab, sering memberi tugas, dan penuh kasih sayang. Anak-anak jadi tidak takut ke sekolah. Prestasi dan kegiatan ekstrakurikulernya juga luar biasa,” tambahnya.
Dadang berharap guru-guru honorer segera mendapatkan pengangkatan dan sertifikasi agar semakin bersemangat dalam menjalankan tugas.
Sementara itu, Kepala SDN 7 Ciamis, Kiki Kohara, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa peringatan Hari Guru Nasional memiliki makna mendalam bagi para pendidik.
“Peringatan Hari Guru ini adalah bentuk apresiasi dari pemerintah. Kami berharap doa dari seluruh warga sekolah agar para guru diberikan kekuatan dan kesabaran, serta tetap mampu menjaga citra guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru,” ujarnya.
Kiki juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua.
“Kerja sama dengan orang tua harus terus ditingkatkan. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat dan orang tua,” katanya.
Menurutnya, dukungan orang tua di SDN 7 Ciamis selama ini sangat luar biasa, baik dalam kegiatan akademik maupun nonakademik. Bentuk perhatian tersebut tidak hanya ditujukan kepada siswa, tetapi juga kepada para guru.
Selain apresiasi, Kiki mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi sekolah saat ini, terutama berkaitan dengan kemajuan teknologi digital.
“Teknologi digital menjadi tantangan utama. Jika tidak diberikan arahan, siswa bisa tergelincir pada konten negatif seperti pornografi atau konten vulgar.
Di sekolah, kami melarang penggunaan HP, tetapi di rumah mereka tetap menggunakannya. Karena itu, kami sangat membutuhkan dukungan orang tua untuk membimbing anak-anak,” jelasnya.
Kiki berharap sinergi antara sekolah dan orang tua dapat terus diperkuat, terutama dalam pengawasan penggunaan gawai di rumah.
“Anak-anak sangat cepat menyerap hal-hal digital. Karena itu, pendampingan orang tua sangat penting,” tegasnya.













