Berita Ciamis, Asajabar.com – Bidang Guru dan Tenaga Kependididkan (GTK) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis mengimbau kepada para kepala sekolah penggerak dan sekolah penggerak agar memberikan contoh yang baik terhadap sekolah-sekolah yang lain.
Kabid GTK Disdik Ciamis, Dra. Tetet Widiyanti, MM mengatakan bahwa tiga dosa besar yang tidak boleh terjadi dilingkungan pendidikan yakni perundungan, intoleransi dan pelecehan seksual,” ujarnya kepada Asajabar.com, Senin (19/6/2023).
Ia menegaskan bahwa ketiga dosa besar tersebut tidak boleh terjadi dilingkungan sekolah, apalagi sekolah yang sudah ditetapkan menjadi sekolah penggerak,” tegasnya.
Tetet menjelaskan bahwa sekolah penggerak adalah sekolah impian yang di proyeksikan di kurikulum merdeka oleh Kemendikbud.
“Sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Jadi berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Tetet menuturkan bahwa kurikulum merdeka menciptakan sekolahnya menjadi sekolah yang mengembangkan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Mengembangkan sikap itu dapat melalui berbagai kegiatan keagamaan, serta mengembangkan budaya sekolah yang aman dan nyaman untuk semua siswa.
Sekolah penggerak juga kata Tetet harus memiliki protokol perlindungan anak yang disepakati oleh seluruh insan sekolah untuk mencegah berbagai tindakan seperti perundungan, intoleransi dan pelecehan seksual.
Tetet menambahkan bahwa pihaknya selalu melakukan pembinaan terhadap kepala sekolah penggerak dan sekolah penggerak melalui loka karya.
Seperti yang dilakukan pada 13 Juni 2023 kemarin, Disdik Ciamis telah melakukan pembinaan terhadap kepala sekolah penggerak dan sekolah penggerak angkatan II.
Pembinaan tersebut dilakukan di dua tempat, mereka para peserta sebanyak 250 orang tersebut dikumpulkan di dua titik lokasi, yakni di lokasi SMPN 1 Cijeunjing dan SMPN 2 Ciamis.
Tidak hanya menekankan pada materi pendidikan, kita juga menegaskan supaya para sekolah penggerak dapat memberikan contoh yang baik,” ucap Tetet.
Kita berikan arahan supaya mereka dapat menjadi contoh dari semua aspek, baik dari aspek mutu kualitas pendidikan dan juga karakternya. (TONY/ASAJABAR)