Berita Ciamis, Asajabar.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ciamis, Drs. KH. Saeful Ujun, menyampaikan refleksi mendalam dalam momentum Hari Lahir (Harlah) ke-50 MUI.
Ia menegaskan pentingnya MUI tetap menjalankan perannya sebagai pelayan umat, mitra pemerintah, serta penjaga akidah umat Islam.
“Di usia ke-50 ini, MUI harus semakin dirasakan manfaatnya oleh umat. Peran utama kita adalah melayani umat, menjadi sahabat pemerintah, dan menjaga akidah serta syariat Islam agar tetap lurus dan sesuai dengan ajaran agama,” ujar KH. Saeful Ujun kepada Asajabar.com, Minggu (27/7/2025).
Ia juga menyampaikan rasa syukur atas kondusivitas umat Islam di Ciamis yang tetap terjaga meskipun perbedaan pendapat kerap terjadi.
Menurutnya, Ciamis menjadi daerah yang relatif bersih dari paham-paham menyimpang maupun konflik bernuansa keagamaan.
“Alhamdulillah, di Ciamis tidak berkembang paham-paham yang meresahkan seperti nasabiah yang mengaku keturunan nabi tanpa dasar, atau sikap-sikap intoleran. Masyarakat Ciamis relatif harmonis,” jelasnya.
KH. Saeful Ujun menambahkan, upaya menjaga ukhuwah dan persatuan umat sangat penting, terutama dengan menghindari saling ejek, prasangka buruk, dan perpecahan karena perbedaan pandangan.
“Perpecahan itu sering bermula dari hal-hal kecil: saling menghina, saling mencela, buruk sangka. Ini yang harus kita hindari. Alhamdulillah, selama ini MUI, NU, Muhammadiyah, Persis dan semua elemen umat di Ciamis tetap kompak,” ucapnya.
Ia berharap, pada momentum emas setengah abad MUI ini, seluruh komponen umat dapat terus memperkuat silaturahmi, menjaga akidah yang lurus, serta memperkuat sinergi antara ulama dan umara demi kemaslahatan umat.