Berita Ciamis, Asajabar.com – Kwartir Ranting Gerakan Pramuka (Kwarran) Kecamatan Ciamis menyelenggarakan acara Gebyar Siaga, Penggalang, dan Penegak di Taman Hutan Kota Cigembor, Ciamis, Selasa (13/8/2024).
Acara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Pramuka yang ke-63 ini dihadiri oleh sekitar 1.500 peserta dari berbagai sekolah, termasuk 50 pangkalan SD, 14 pangkalan SMP/MTs, dan 12 pangkalan SMK/SMA/MA.
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman dan pembelajaran melalui serangkaian perlombaan yang mengandung nilai-nilai filosofis.
Ketua Kwarran Kecamatan Ciamis, Kiki Kohara, menjelaskan bahwa untuk kegiatan Gebyar Siaga, diadakan Pesta Siaga dengan lima mata lomba yang sarat dengan filosofi kehidupan.
Lomba pertama adalah menyusun piramida, yang melambangkan pentingnya membangun fondasi yang kuat untuk mencapai puncak kehidupan. Lomba kedua, yaitu memancing, mengajarkan kesabaran yang dibutuhkan dalam menjalani proses kehidupan.
Lomba ketiga adalah bowling, yang menekankan pentingnya memiliki target dalam hidup. Lomba keempat, membasmi tikus, mengajarkan bahwa meskipun tikus dianggap hama, ia tetap menjadi bagian dari siklus kehidupan yang perlu dikendalikan, bukan dimusnahkan.
Untuk tingkat Penggalang SD dan SMP, diadakan lomba baris-berbaris dengan tongkat (PBB tongkat), namun dengan gerakan yang berbeda antara keduanya. Sementara itu, untuk Penegak, dilaksanakan Lomba Ketangkasan Baris-Berbaris (LKBB) tanpa menggunakan tongkat.
Para pemenang dari setiap lomba mendapatkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan mereka.
Namun, Kiki Kohara menegaskan bahwa semua peserta Siaga juga diberikan hadiah sebagai bentuk dorongan dan penghargaan terhadap usaha mereka.
Kiki Kohara menekankan pentingnya Gerakan Pramuka dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia.
Selama pandemi COVID-19, Pramuka menjadi salah satu organisasi yang tetap tangguh dan bersinergi dengan pendidikan.
Ia juga mengajak para pembina untuk terus menyiapkan diri dalam mengasuh generasi muda dan memastikan bahwa kegiatan Pramuka tetap menyenangkan dan edukatif.
“Kami berharap anak-anak mencintai Pramuka karena di sini mereka belajar melalui permainan, bukan sekadar baris-berbaris yang melelahkan,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa konsep Kurikulum Merdeka banyak diadopsi dari kegiatan Pramuka. (TONY/NHA/ASAJABAR)