Berita Ciamis, Asajabar.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Kabupaten Ciamis masa bhakti 2025–2030 resmi terbentuk. Pelantikan dan pengukuhan pengurus dilaksanakan di Aula Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Ciamis, Senin (22/12/2025).
Prosesi pelantikan dilakukan oleh Bupati Ciamis yang diwakili Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Drs. Wawan Ruhiyat. Kegiatan tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda, perwakilan instansi pemerintah, tokoh agama, serta pengurus LASQI tingkat provinsi Jawa Barat.
Hadir pengurus provinsi, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LASQI Jawa Barat, Ir. Hj. Metty Triantika, MT, serta Sekretaris DPW LASQI Jawa Barat, H. Moch. Imam Nasrulloh, S.H., M.H.
Ketua DPD LASQI Kabupaten Ciamis terpilih, Dadi Supriadi, S.HI., Gr., menyampaikan sejumlah fokus program kerja yang akan segera dijalankan. Menurutnya, penguatan organisasi menjadi langkah awal yang harus dilakukan.
“Prioritas pertama kami adalah memperkuat struktur organisasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kepengurusan di tingkat kecamatan atau DPK belum seluruhnya terbentuk. Ini akan segera kami rapatkan agar dapat segera terealisasi,” ujar Dadi.
Selain itu, Dadi menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia pengurus. Ia menilai, tanpa bekal keilmuan dan kapasitas yang memadai, LASQI tidak akan mampu berjalan optimal.
“Yang kedua adalah peningkatan kualitas pengurus. Tanpa modal keilmuan, LASQI tidak mungkin berjalan dengan baik,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi dan keharmonisan dengan pemerintah daerah. Menurutnya, dukungan pemerintah menjadi faktor penting dalam menjalankan visi dan misi organisasi.
“Tanpa dukungan pemerintah, sulit bagi LASQI untuk bekerja maksimal. Karena itu, kami berkomitmen membangun hubungan yang harmonis dengan seluruh unsur pemerintahan,” tambahnya.
Dadi juga mengungkapkan bahwa selama ini LASQI lebih banyak menyasar lembaga pendidikan berbasis pesantren dan madrasah. Ke depan, pihaknya akan memperluas jangkauan ke pendidikan formal seperti SMP, SMA, dan SMK.
“Banyak potensi seni Islami di sekolah formal yang belum tersentuh. Ini akan menjadi perhatian kami ke depan,” katanya.
Dalam waktu dekat, DPD LASQI Ciamis juga berencana menggelar berbagai kegiatan dan event seni Islami, terutama menjelang bulan suci Ramadan.
Ia mencontohkan pengalaman sebelumnya saat menggelar event seni Islami yang mampu menarik banyak grup qasidah di Ciamis, namun terkendala pengakuan sertifikat di sekolah formal.
“Jika sertifikat dikeluarkan oleh LASQI, insyaallah bisa diakui oleh lembaga pendidikan formal. Ini menjadi nilai tambah bagi peserta didik,” ujarnya.
Dadi berharap kepengurusan LASQI Ciamis ke depan dapat berjalan dengan prinsip solidaritas, transparansi, dan akuntabilitas.
“Prestasi selalu diiringi tantangan dan ujian. Karena itu, kami akan rutin menggelar rapat koordinasi agar organisasi tetap berjalan pada koridor yang benar,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPW LASQI Jawa Barat, H. Moch. Imam Nasrulloh, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelantikan tersebut. Ia berharap LASQI Kabupaten Ciamis dapat berkembang dan melahirkan prestasi di bidang seni budaya Islam.
“Alhamdulillah, hari ini pengurus LASQI Kabupaten Ciamis resmi dilantik. Kami berharap LASQI Ciamis maju, berkarya, dan berprestasi,” ujarnya.
Ia juga menyoroti banyaknya talenta seni Islami yang muncul dalam rangkaian penampilan pada acara tersebut. Menurutnya, hal itu menjadi modal penting bagi kebangkitan seni budaya Islam di Ciamis.
“Talenta-talenta ini harus dijaring dan dibina. LASQI diharapkan menjadi cikal bakal kebangkitan seni budaya Islam di Kabupaten Ciamis,” katanya.
Imam menambahkan, setelah terbentuk, LASQI wajib memiliki kalender kegiatan yang jelas, termasuk program pembinaan, pelatihan, dan sertifikasi pada tahun 2026. Ia juga menekankan pentingnya memasukkan seni qasidah sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.
“Tadi juga disampaikan bahwa seni qasidah harus masuk ke ekskul sekolah, mulai dari pendidikan dasar, diniyah, SMP hingga SMA,” ujarnya.
Terkait dinamika dan potensi perbedaan di lapangan, Imam mengingatkan pentingnya menjaga kehati-hatian dan menjunjung legalitas organisasi.
“LASQI memiliki payung hukum yang jelas. Jika ada pihak lain yang merasa terganggu, mari kita sama-sama berkarya. Biarlah masyarakat menilai, dan legalitas yang menentukan,” tegasnya.
Dalam sambutan Bupati Ciamis yang dibacakan Plh Sekda Ciamis, Drs. Wawan Ruhiyat, disampaikan bahwa LASQI memiliki peran strategis dalam pengembangan seni budaya Islam sekaligus penanaman nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
“Melalui seni qasidah dan syair-syair yang indah dan bermakna, LASQI mampu menyampaikan pesan moral, memperkuat akhlak, serta menanamkan nilai keimanan kepada generasi muda di tengah tantangan modernisasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemanfaatan media digital, pengemasan seni qasidah yang kreatif dan edukatif, serta pelibatan generasi muda menjadi tantangan sekaligus peluang yang harus dijawab dengan visi dan misi yang jelas.
Pemerintah Kabupaten Ciamis, lanjutnya, menyambut baik dan mendukung kiprah LASQI sebagai bagian dari pembangunan daerah yang menempatkan religiusitas, kearifan lokal, dan pelestarian budaya sebagai pilar penting.
“Pemerintah daerah berkomitmen mendorong pelestarian seni budaya Islami sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan berdaya saing. Dukungan ini tentu membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat,” tutupnya.













