Berita Ciamis, Asajabar.com – Perumda Air Minum Tirta Galuh memastikan bahwa pasokan air baku tidak akan terganggu selama proses impounding (penutupan) Bendungan Leuwikeris yang direncanakan berlangsung pada 15 Agustus mendatang.
Kepala Bagian Produksi dan Distribusi Perumda Air Minum Tirta Galuh, Bambang Suherman, menyatakan bahwa impounding tersebut diperkirakan tidak akan mempengaruhi pasokan air.
“Tidak akan berdampak karena hanya ada satu instalasi pengolahan air yang terletak di hilir Bendungan Leuwikeris, yakni instalasi kami di Bendungan Manganti,” jelas Bambang kepada Asajabar, Kamis (1/8/2024).
Bambang menjelaskan bahwa air baku dari Bendungan Manganti digunakan untuk melayani tiga wilayah, yaitu Kecamatan Lakbok, Purwadadi, dan Banjarsari, dengan kapasitas 50 liter per detik.
Berdasarkan hasil sosialisasi yang telah dilakukan, pasokan air diperkirakan tidak akan terganggu.
“Jika terjadi penurunan level air sungai, dampaknya kemungkinan kecil. Meskipun ada penurunan level, kapasitas produksi yang saat ini mencapai 50 liter per detik kemungkinan masih dapat dipertahankan dari sumber yang ada,” tambahnya.
Meskipun musim kemarau telah tiba, Bambang memastikan bahwa level air di Bendungan Manganti masih terjaga dengan baik.
Sementara itu, Kepala Bagian Layanan Pelanggan Perumda Air Minum Tirta Galuh, Dadan Firdaus Hielmy, mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan agar pasokan air bersih tetap lancar.
“Saat ini, Tirta Galuh telah memiliki 34.600 pelanggan, dan tahun ini kami menargetkan penambahan 1.000 hingga 1.500 pelanggan baru,” kata Dadan.
Dadan juga menekankan pentingnya air bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat dan berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi mengenai pentingnya akses air yang bersih, sehat, dan aman. (TONY/NHA/ASAJABAR)