Berita Ciamis, Asajabar.com – Sebuah kasus kekerasan yang menimpa seorang siswi kelas 11 di salah satu SMA Negeri di Kecamatan Cimaragas, Ciamis, menghebohkan publik.
Siswi berinisial I itu diduga dianiaya oleh teman sekelasnya yang berinisial J.
Kasus ini terungkap setelah salah satu keluarga korban, Meike, mengunggah postingan di media sosial. Dalam postingannya, ia menampilkan foto-foto yang menunjukkan luka-luka yang dialami oleh I akibat kekerasan tersebut.
Meike mengatakan, keponakannya saat ini mengalami gangguan psikologis dan fisik akibat peristiwa itu.
Ia juga menuding pihak sekolah telah lalai dalam menangani kasus ini. Ia bahkan mengaku mendapat teguran dari salah satu guru yang berinisial Y.
“Saya minta keadilan atas kasus ini. Keponakan saya adalah korban. Ngapain nelpon keponakan saya menegur berNADA marah, menyalahkan postingan saya.
Fakta nya, pelaku, korban, dan lokasi kejadian itu pasti menjadi sorotan. Saya bisa menuntut sekolah ke jalur hukum.
Harusnya pihak sekolah malu meminta maaf kepada pihak korban. Kualitas guru apaan kaya gini. Korban disalah-salahin aneh,” tulisnya pada 15 Februari 2024 kemarin.
Asajabar.com telah mencoba menghubungi pihak keluarga korban bernama Meike pada Sabtu (17/2/2024), ketika dikonfirmasi, membenarkan terkait kasus tersebut.
Menurutnya, I dan J berpacaran selama satu tahun, namun selama itu I sering mendapat perlakuan kasar dari J, seperti berkata kasar, menendang, dan memukul hingga I mengalami luka lebam di bagian tubuh.
“Selama itu I selalu menutupi dengan pakaian tertutup karena takut. Kejadian terakhir pada 15 Februari 2024, karena I sudah tidak kuat dengan kondisinya, mulai terbuka kepada ibunya bahwa dirinya dianiaya pacarnya yang berinisial J.
Terakhir kejadian gara-gara tidak diberikan contekan dan tidak disapa oleh I di kelas. I dan J satu kelas. Bahkan I sering dianiaya di depan ibu J sendiri dan yang paling sering terjadi itu di dalam kelas.
Teman sekelasnya cewek-cowok sering mencoba meleraikan saat terjadi penganiayaan, namun sulit dicegah,” kata Meike.
Meike juga mengaku kecewa terhadap guru bimbingan konseling (BK) berinisial Y yang justru malah memarahi I yang menjadi korban.