Berita Ciamis, Asajabar.com – Universitas Galuh (Unigal) Kabupaten Ciamis sukses panen perdana tanaman kacang sacha inchi.
Panen perdana tersebut dilakukan di Dusun Pasir Jengkol, Desa Cibadak, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Selasa (4/7/2023).
Kegiatan panen perdana tersebut dihadiri Ketua Yayasan Pendidikan Galuh, Rektor Unigal beserta Civitas Akademika, Kepala Desa Cibadak, Asosiasi Petani Pedagang Pengolah Dan Eksportir Sacha Inchi Indonesia (AP3ESI), Konsultan Ekonomi Milenial Gubernur Jabar dan Lembaga Eksportir.
Rektor Unigal Ciamis, Prof. Dr. Dadi, M.Si mengatakan, kegiatan tersebut merupakan panen perdana dan sekaligus ekspor perdana kacang sacha inchi,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Menurutnya, hasil panen kacang sacha inchi tersebut akan diekspor ke Malaysia.
Ia menilai, keberhasilan tersebut merupakan sebuah penghargaan yang cukup luar biasa bagi Universitas Galuh, dan tentu saja ini bukan sebuah ilusi,” kata Dadi.
Dadi menceritakan penanaman perdana kacang sacha inchi di Desa Cibadak.
“Saya masih ingat pada Oktober 2022 bersama Wakil Ketua Rektor II datang ke Desa Cibadak untuk tanam perdana sacha inchi,” ucap Dadi.
Penanaman perdana sacha inchi tersebut dilakukan bersama Kepala Desa dan juga masyarakat setempat,” kata dia.
Saat itu kata Dadi, ada sekitar 1.400 bibit kacang sacha inchi yang ditanam diwilayah perkebunan dengan luas tanah 35 hektare.
“Jadi pada Oktober tahun kemarin kita tanam, dan hari ini sudah ada yang panen bahkan sudah ada yang dikeringkan dan siap ekspor,” tuturnya.
Mudah-mudahan launching panen sacha inchi tersebut menjadi penanda awal bagi Unigal Ciamis untuk berkiprah membangun sesuai taglinenya yakni ‘Universitas Konservasi dan Budaya,” ucap Dadi.
Budidaya Kacang Sacha Inchi Sangat Mudah.
Dadi menjelaskan terkait budidaya kacang sacha inchi yang dinilai sangat mudah dengan kondisi tanah apapun.
Menurutnya, sacha inchi ditanam dengan kondisi tanah yang sangat tipis, digali saja sudah keras karena berbahan batu cadas, namun kacang sancha inchi bisa tumbuh dan berhasil dipanen.
“Apalagi jika ditanam dilahan yang subur dapat menghasilkan kacang sacha inchi yang lebih berkualitas,” kata Dadi.
Dadi mengungkapkan potensi lahan pertanian di Desa Cibadak dengan luas lahan sebanyak 35 hektare.
“Saat ini kata Dadi, dengan luas sebanyak 35 hektare tersebut masih terhitung sebanyak 1.400 pohon sacha inchi yang ditanam.
Padahal kata Dadi, dengan luas 1 hektare bisa menanam 10.000 titik tanaman sacha inchi.
Penanaman Pohon Sacha Inchi Sebagai Bentuk Pengabdian.
Rektor Unigal Ciamis, Prof. Dr. Dadi, M.Si menilai bahwa melalui program tersebut sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat.
“Melalui koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), program tersebut harus disambut bersama bahwa ada peluang mendarma bhaktikan tri dharma perguruan tinggi,” ucapnya.
Seluruh keilmuan dapat hadir dalam program tersebut, sehingga kita dapat secara bersama-sama mengelola lahan seluas 35 hektar tersebut.
“Dengan pengelolaan melalui potensi lahan tersebut, setidaknya dapat bermakna bagi Desa Cibadak, bagi masyarakat Banjarsari, masyarakat Ciamis dan masyarakat sekitarnya,” ungkapnya.
Penanaman Kacang Sacha Inchi Sebagai Edukasi.
Dadi menjelaskan dari sisi edukasi dan ilmu pengetahuan dalam menanam pohon sacha inchi.
“Jadi ada sisi pembelajaran dalam program penanaman sacha inchi ini, yaitu bagaimana cara bertanam yang baik dengan konsep agroforestry dan food forest.
Menurut Dadi, dengan potensi lahan tersebut juga tidak hanya ditanam sacha inchi saja, namun bisa ditanam dengan beragam tumbuhan yang didalamnya mempunyai nilai ekonomi.
“Bagaimana sisi ekonominya akan diperhitungkan, dalam 1 hektare tersebut dapat menghasilkan kebermanfaatan yang berdampak terhadap rupiah,” ucapnya.
Peta niaga akan diatur sehingga para petani mendapatkan keuntungan lebih setelah bertanam. Kemudian panen dan bertransaksi bahkan diekspor,” kata Dadi.
Rektor Unigal Ciamis Dukung Pengembangan Agrowisata di Desa Cibadak.
Rektor Unigal Ciamis, Prof. Dr. Dadi, M.Si mengaku sangat mendukung upaya Pemerintah Desa Cibadak dalam mewujudkan agrowisata dilingkungan perkebunan tanaman sacha inchi.
“Kita sangat mendukung untuk membangun potensi wisata di Desa Cibadak,” ungkapnya.
Tantangan kedepan bagaimana caranya wilayah Desa Cibadak ini menjadi tujuan destinasi wisata dengan konsep yang berbeda dari tempat-tempat lain.
Sehingga para wisatawan bisa mampir lebih lama lagi, diam disini, makan disini, nginap disini,” kata Dadi.
Kepala Desa Cibadak, Margo suwono mengaku bersyukur wilayah desanya dapat dijadikan tempat launching budidaya tanaman kacang sacha inchi.
Selaku Pemerintah Desa Cibadak, pihaknya sangat mengharapkan kerjasama tersebut dapat lebih luas lagi.
Menurutnya, dengan potensi lahan desa sebanyak 35 hektar tersebut, ia telah memetakan beberapa bagian lahan untuk dijadikan sebuah destinasi wisata.
“Dengan kehadiran Universita Galuh Ciamis di Desa Cibadak, kita sangat berharap mendapat bimbingan dan arahan akademiknya. Sehingga ilmu yang didapat bisa diimplementasikan di Desa Cibadak,” ucap Margo. (TONY/ASAJABAR)