Berita Ciamis, Asajabar.com — Fakultas Teknik Universitas Galuh mengadakan seminar nasional dengan tema “Peran Engineers dalam Adaptasi dan Mitigasi Bencana di Indonesia” di Auditorium Universitas Galuh, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Seminar tersebut menghadirkan dua narasumber terkemuka yakni, Ir. Hilya Mudrika Arini, S.T., M.Sc., M.Phil., Ph.D., IPM., ASEAN Eng dari Universitas Gadjah Mada, dan Ir. Ary Setyawan, M.Sc (Eng), Ph.D dari Universitas Sebelas Maret.
Acara juga dihadiri oleh Ketua Yayasan Pendidikan Galuh, dr. Hj. Pupung Oprianti, M.Kes beserta Wakil Ketua II Sumarthia Bastaman, S.Sos dan Rektor Universitas Galuh, Prof. Dadi, M.Si.
Dipandu oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik, Ir. Yanti Defiani, seminar berjalan dengan meriah dan interaktif.
Ir. Hilya Mudrika Arini selaku pembicara pertama, menjelaskan pentingnya memahami risiko bencana serta manajemen bencana. Ia menekankan penggunaan gamifikasi dan simulasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
“Penanggulangan bencana tradisional menghadapi lima tantangan utama, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat, keterbatasan sumber daya, kompleksitas koordinasi, pendekatan reaktif, serta minimnya pembagian data dan informasi,” jelasnya.
Ia juga memaparkan aplikasi manajemen bencana berbasis gamifikasi yang dikenal sebagai SIGAP.
Pembicara kedua, Ir. Ary Setyawan, M.Sc (Eng), Ph.D menguraikan peran inovasi teknologi dan infrastruktur dalam mitigasi bencana, terutama di Indonesia yang sering dilanda bencana alam.
Ia menjelaskan bahwa sistem peringatan dini dan infrastruktur tahan bencana memainkan peran kunci dalam mengurangi dampak bencana.
“Inovasi seperti sensor dan teknologi satelit dapat memantau aktivitas seismik dan cuaca ekstrem, memberikan peringatan dini terhadap gempa bumi, tsunami, dan banjir. Selain itu, aplikasi mobile yang terintegrasi dengan sistem peringatan dini dapat menyebarluaskan informasi secara cepat kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya bangunan tahan gempa dan infrastruktur vital yang dirancang untuk menahan dampak bencana.
Ir. Ary Setyawan mengakhiri pemaparannya dengan harapan adanya kolaborasi yang kuat antara pemerintah, akademisi, praktisi, dan pihak-pihak terkait untuk memastikan mitigasi bencana gempa bumi dapat dilakukan dengan baik melalui kebijakan yang tepat. (TONY/ASAJABAR)