Berita Ciamis, Asajabar.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis telah berhasil melaksanakan Program Pendidikan Guru Transformatif, yang kini telah mencapai Angkatan III.
Program ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi guru sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk memperhatikan aspek psikologi anak dan kemajuan teknologi.
Kepala Disdik Ciamis, Erwan Darmawan, menjelaskan bahwa Program Guru Transformatif bertujuan untuk menghasilkan guru-guru yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan saat ini.
“Program ini bukan sekadar seremoni, tapi bertujuan mendorong guru untuk menerapkan metode baru dan menyebarkan pengetahuan kepada rekan sejawat serta anak didik,” ujar Erwan usai menghadiri penutupan Program Pendidikan Guru Transformatif Angkatan III di Aula Disdik Ciamis, Rabu (4/9/2024).
Sejak dimulai, program ini telah melibatkan 390 peserta dalam tiga angkatan dan akan terus dilanjutkan. Guru-guru yang terpilih mendapatkan pelatihan khusus dengan modul yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Erwan menegaskan perbedaan mendasar antara Program Guru Transformatif dengan Program Guru Penggerak yang merupakan inisiatif pemerintah pusat.
“Program Guru Penggerak adalah program dari pemerintah pusat, sementara Program Guru Transformatif adalah inovasi lokal yang dikembangkan oleh fasilitator dan pengawas pendidikan di Kabupaten Ciamis,” jelasnya.
Meski demikian, Erwan menyebut bahwa Program Guru Transformatif tetap mengadopsi beberapa elemen dari Program Guru Penggerak, namun dengan penyesuaian lebih relevan untuk kebutuhan dan kondisi lokal di Ciamis.
“Kami mengadopsi beberapa elemen dari Program Guru Penggerak, namun dengan penyesuaian untuk kondisi lokal,” tambahnya.
Selain itu, Erwan mengajak seluruh instansi pendidikan di Kabupaten Ciamis untuk bersatu mengatasi berbagai isu negatif, termasuk bullying.
Ia menekankan pentingnya komitmen semua pihak di lingkungan pendidikan untuk melakukan hal-hal positif guna meminimalisir munculnya isu-isu negatif.
“Kami ingin mengajak semua pihak di dunia pendidikan untuk bersatu dan berkomitmen dalam melakukan hal positif agar isu-isu negatif dapat diminimalisir,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Disdik Ciamis akan membentuk tim khusus di setiap satuan pendidikan untuk menangani kasus bullying dan perundungan. Tim ini akan melibatkan komite sekolah, kepala sekolah, serta tokoh masyarakat setempat, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi seluruh peserta didik. (TONY/NHA/ASAJABAR)