Berita Ciamis, Asajabar.com – Dua pekan menuju Hari Raya Iduladha, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Ciamis melakukan pemeriksaan hewan kurban kepada Kelompok ternak sapi Binta Sribodas yang terletak di Dusun Cibodas, Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis, Jumat (16/6/2023).
Pemeriksaan hewan kurban tersebut dilaksanakan secara serentak di Eks Kawedanan.
Petugas kesehatan hewan (Keswan) dan kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet) mendatangi sejumlah kandang ternak hewan kurban guna memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat.
Kepala Disnakan Kabupaten Ciamis, Drs. H. Syarief Nurhidayat, M.Si mengatakan, pemeriksaan hewan kurban tersebut penting dilakukan menjelang hari raya iduladha,” ujarnya.
“Pemeriksaan hewan kurban dilakukan guna memastikan hewan yang akan disembelih tersebut dalam keadaan sehat,” ungkapnya.
Menurutnya, pemeriksaan hewan kurban tersebut dilakukan dengan dua macam metode, yang pertama pemeriksaan antemortem, yakni pemeriksaan kesehatan hewan kurban sebelum disembelih.
“Sementara pemeriksaan postmortem adalah pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas setelah hewan kurban itu disembelih, biasanya kita lakukan pemeriksaan setelah melaksanakan kegiatan kurban.
Syarief menjelaskan, ciri-ciri hewan ternak sapi yang dinyatakan sehat dan layak untuk disembelih telah dilabeli stempel dan stiker dari Disnakan.
“Ia juga mengatakan bahwa selama pemeriksaan ada sapi yang belum layak untuk kurban atau disembelih karena belum cukup umur dan ada juga sapi dalam keadaan bunting.
Disnakan Kabupaten Ciamis Lakukan Penanganan Penyakit Lato-lato Pada Hewan Ternak Sapi.
Syarief menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan antemortem terhadap hewan sapi ternak yang mengalami penyakit lato-lato.
“Penyakit lato-lato pada hewan ternak sapi yakni ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan antemortem sejak 7 Juni hingga 16 Juni 2023, kasus penyakit lato-lato tersebar di 19 lokasi kandang.
Dari 19 lokasi kandang itu kata Syarief, pihaknya telah menemukan sebanyak 72 ekor sapi yang terkena penyakit lato-lato.
Hingga saat ini Disnakan Ciamis telah melakukan pengobatan terhadap sapi yang terkena penyakit lato-lato.
Syarief mengaku, sampai saat ini kondisi sapi yang sudah dilakukan pengobatan tersebut belum dilaporkan sembuh.
“Kita masih menunggu perkembangan kesembuhan sapi tersebut dari pihak pemilik kandang,” kata dia.
Jika penyakit lato-lato tersebut belum kunjung sembuh, Disnakan akan kembali melakukan pemeriksaan antemortem.
Karena menurut Syarief, pemeriksaan antemortem terhadap hewan ternak sapi dilakukan sejak 7 Juni hingga 28 Juni 2023.
Hewan Ternak Sapi Kebanyakan Dari Luar Ciamis dan Prediksi Jumlah Permintaan Meningkat.
Syarief mengungkapkan bahwa rata-rata sebagian hewan ternak sapi kurban berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Meskipun masih ada beberapa ternak sapi lokal dari Ciamis,” ungkapnya.
Menurut Syarief, permintaan hewan kurban saat ini di prediksi meningkat dari tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2022 kemarin jumlah permintaan hewan kurban sebanyak 6.117 ekor.
Saat ini kata Syarief kasus Covid-19 sudah melandai, permintaan hewan kurban di Kabupaten Ciamis pada tahun 2023 ini di prediksi akan bertambah sekitar 10 persen, yakni 11.112 ekor. (TONY/ASAJABAR)