Berita Jakarta, Asajabar.com – Generasi milenial (Y) dan Z memiliki peran strategis dalam mendorong transformasi digital layanan pertanahan di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Asnaedi, dalam Diskusi Agraria V yang digelar Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN), Sabtu (4/10/2025).
Menurut Asnaedi, generasi muda memiliki keseimbangan antara hard skill dan soft skill yang diperlukan untuk menciptakan inovasi dalam layanan publik.
“Kita berharap munculnya Gen Y dan Z yang matang secara ilmu, keterampilan, kepercayaan diri, dan kemauan kuat dapat menjadi fondasi dan motor penggerak transformasi digital ATR/BPN. Teman-teman di STPN merupakan bagian dari generasi tersebut,” ujarnya.
Asnaedi menjelaskan, pengembangan transformasi digital layanan pertanahan telah dimulai sejak 2024 dengan penerapan Sertipikat Elektronik di seluruh Kantor Pertanahan. Pada 2025, inovasi terus berkembang melalui layanan Peralihan Hak Atas Tanah Elektronik yang mulai diterapkan hampir di seluruh provinsi.
Ke depan, mulai 2026 sertipikat tanah digital akan menjadi pilihan utama, menggantikan sertipikat cetak konvensional yang rentan dipalsukan. “Mulai 2028, layanan pertanahan diharapkan sudah fully digital dengan penerapan blockchain pertanahan dan smart contract,” kata Asnaedi.
Selain itu, Kementerian ATR/BPN juga tengah menyiapkan Generative Artificial Intelligence (AI) Pertanahan, sistem cerdas yang mengintegrasikan berbagai regulasi dan petunjuk teknis pertanahan. Teknologi ini diharapkan mampu membantu pengambilan keputusan dan mendorong peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dalam kesempatan tersebut, Asnaedi juga menyinggung rencana transformasi STPN menjadi Politeknik Pertanahan. Menurutnya, perubahan ini akan memperkuat peran taruna dan taruni dalam mendukung transformasi agraria nasional. “Dengan bertransformasi menjadi Politeknik, diharapkan Taruna/i STPN semakin percaya diri, kreatif, dan siap menjadi bagian dari masa depan ATR/BPN serta bangsa Indonesia,” ujarnya.
Diskusi Agraria V diikuti oleh 376 Taruna/i Tingkat I STPN serta mahasiswa dari Polbangtan YOMA, UPN Veteran Yogyakarta, dan UGM. Hadir pula sejumlah narasumber dari Kantor Wilayah BPN Provinsi DIY, Ditjen PHPT, Pemerintah Provinsi DIY, serta Guru Besar dan Dosen STPN.