Berita Ciamis, Asajabar.com – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) kembali menggelar pertemuan rutin di Gedung Puspita Ciamis, Kamis (14/9/2023).
Kali ini pertemuan rutin tersebut diisi dengan seminar Pengaruh LGBT Terhadap Kehidupan Sosial di Masyarakat.
Ketua GOW Kabupaten Ciamis, Hj. Talbiyah Munadi mengatakan, kegiatan seminar tersebut diadakan dalam rangka membentengi generasi muda dari bahaya perilaku LGBT,” ujarnya kepada Asajabar.
“Kita sebagai masyarakat dan juga sebagai kaum Ibu ikut bertanggung jawab untuk meminimalkan dan menghapuskan perilaku LGBT.
Menurutnya, cara mencegah pengaruh LGBT adalah dari pola asuh anak dan juga keluarga, kita harus lebih waspada dan juga berhati-hati agar supaya dapat menghindari dan meminimalkan pengaruh LGBT mulai sejak dini.
“Tidak hanya mempengaruhi kalangan dewasa, perilaku LGBT juga dapat mempengaruhi anak usia dini, oleh sebab itu pola asuh yang baik sejak dini dapat meminimalkan pengaruh-pengaruh negatif tersebut.
Diera digitalisasi saat ini, perilaku LGBT sering ditontonkan melalui media sosial, cara mengontrolnya ada di orang tua, batasi anak supaya menghindari konten-konten seperti itu.
“Peran orang tua harus selalu mengawasi anak-anaknya ketika berselancar dengan smartphone,” kata dia.
Ia mengaku khawatir bahwa berdasarkan hasil survei, angka LGBT setiap tahunnya selalu bertambah.
Batasi Penggunaan Smartphone Untuk Anak.
Smartphone itu penting, bahkan penting sekali untuk membantu kita dikehidupan sehari-hari, tapi kembali lagi bagaimana cara kita dalam menggunakannya,” kata Ketua GOW Kabupaten Ciamis, Hj. Talbiyah Munadi.
“Peran orang tua untuk bisa memfilter atau menyeleksi konten mana yang seharusnya untuk memberikan edukasi yang baik terhadap anak,” tuturnya.
Disamping itu kata Hj. Talbiyah, orang tua juga harus memberikan contoh yang baik terhadap anaknya, jangan sampai orang tua yang malah menyalahgunakan smartphone.
Harus dibatasi sehingga anak tidak akan larut kedalam konten-konten yang bernilai negatif.
Dengan pola seperti itu, orangtua pada akhirnya dapat mengontrol dan memberikan koreksi kepada anaknya sehingga sang anak tidak terpengaruh dengan konten-konten negatif yang dapat merusak tumbuh kembang sang anak, salah satunya bahaya dari pengaruh LGBT,” pungkasnya. (TONY/ASAJABAR)